Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Memaknai Ulang Tahun

Senin, 04 Mei 2020 - 09:11 | 172.31k
Dr. H. Ahmad Siboy., S.H., M.H, Dosen Pascasarjana Unisma dan Dosen Luar Biasa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
Dr. H. Ahmad Siboy., S.H., M.H, Dosen Pascasarjana Unisma dan Dosen Luar Biasa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Ulang tahun atau memperingati hari kelahiran menjadi salah satu momen yang dianggap sangat penting oleh manusia. Memperingati hari ulang tahun dianggap sebagai momentum untuk mengenang sejarah awal menghirup udara didunia yang fanak ini. Biasanya, Pesta perayaan ulang tahun dirayakan oleh prang-orang yang tinggal di perkotaan. Sedangkan perayaan ulang tahun bagi masyarakat desa hanya dilakukan untuk mengenang kelahiran insan kamil yakni Muhammad Ibni Abdillah.

Lazimnya sebuah pesta, perayaan ulang tahun berisi suasana riang gembira dimana para tamu dan orang yang sedang merayakan ulang tahun meluapkan seluruh rasa gembiranya. Pun, pemotongan kue dan sederet makan minum menjadi kegiatan yang tidak bisa dihindarkan dari perayaan ulang tahun.

Bersamaan dengan itu, perayaan ulang tahun juga disertai dengan pemberian kado dari orang-orang terdekat terutama dari orang “spesial”. Kado dari orang yang spesial di momen ulang tahun seakan menjadi “kewajiban”. Pasalnya, apabila orang yang di-spesial-kan tidak memberikan kado pada hari istimewa tersebut maka potensi retaknya hubungan berada di depan mata.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Lalu apa makna dari perayaan ulang tahun? pada hakikatnya, perayaan ulang tahun hanyalah ceremonial untuk memberikan tanda atas pertambahan angka usia. Namun, bukan pula hal tersebut tidak memiliki makna sama sekali. Diantara makna peringatan ulang tahun adalah; Pertama, bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masih diberi nafas sampai waktu perayaan ulang tahunnya. Usia manusia tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT. Banyak orang yang mati di usia sangat muda dan banyak pula orang yang meninggal di usia yang sangat tua. Artinya, setiap orang yang melalui momentum ulang tahun harus bersyukur atas nikmatnya hidup yang masih dipercayakan Tuhan kepadanya.

Kedua, momentum ulang tahun juga dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk mengetahui kolega atau orang-orang yang benar-benar peduli atau bertopeng. Momentum ulang tahun dapat dijadikan sebagai parameter untuk melihat kepedulian orang lain terhadap diri seseorang karena kalau orang lain peduli terhadapnya maka ia tidak akan melupakan hari spesial yang bersangkutan. Sebab, setiap orang sadar dan tahu bahwa memberikan perhatian di hari spesial seseorang akan memberikan sentuhan kalbu yang mendalam. Momentum ulang tahun dapat menjadi waktu untuk melihat orang lain setia terhadap diri seseorang karena ketika orang yang sedang merayakan ulang tahun dalam posisi sedang berada dibawah atau dalam masa musibah maka ia dapat mengtahui siapa koleganya yang benar-benar kolega.

Kolega yang benar-benar kolega akan datang dan tetap memberikan support pada ulang tahun temannya walaupun temannya dalam kondisi terpuruk karena menjadi korban fitnah atau kedhaliman. Sedangkan kolega yang bertopeng ia akan mencari sejuta alasan untuk tidak datang atau sekedar memebrikan ucapan selamat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Ketiga, evaluasi. Momentum ulang tahun merupakan momentum yang sangat tepat bagi setiap manusia untuk melakukan evaluasi atas perjalanan hidup yang telah dilalui. Orang yang sedang merayakan ulang tahun dapat mengukur apakah di usia yang sedang dirayakan tersebut, dirinnya telah banyak memberikan manfaat kepada orang banyak mengingat hakikat manusia diutus ke muka bumi adalah untuk memberikan manfaat kepada orang lain (khoirunnas an uhum linnas). Disamping itu, evaluasi dalam momentum ulang tahun juga berkaitan dengan prestasi yang telah di ukir selama menjalani hidup. Prestasi dalam konteks ini bisa berkaitan dengan pendidikan, karir dan yang lain. Momentum, ulang tahun dijadikan sebagai “rapotan” tersendiri bagi tiap individu manusia mengingat ulang tahun merupakan pergantian “tahun ajaran baru” baginya. 

Keempat, membandingkan dengan yang lain. Momentum ulang tahun juga dapat dijadikan sebagai media untuk membandingkan individu yang merayakan ulang tahun dengan orang lain. Artinya, parameter usia yang sedang dirayakan dapat dijadikan standing untuk mengukur keberhasilan dirinya dengan orang lain. Semisal, di usia 29 tahun maka apa yang telah dia raih dan belum diraih kemudian hal tersebut dibandingkan dengan orang lain yang usianya sama. Yakni, apakah dirinya masih “kalah” dari orang lain atau belum. Makna membandingkan ini tidak boleh dimaknai negatif atau sebagai paramaeter utama untuk menilai kesuksesan orang lain atau diri sendiri. Sebab, pendekatan usia untuk membandingkan keberhasilan tiap diri manusia bukanlah satu-satunya parameter. Tiap manusia memiliki tahapan usia kesuksesan yang berbeda satu sama lain.

Upaya membandingkan berdasarkan usia ini hanyalah dalam rangka untuk memotivasi diri supaya tidak berpuas diri dengan prestasi yang telah diraih melainkan supaya lebih progresif lagi. Standart atau media pembandingnya tentu adalah orang yang jauh lebih sukses. Semisal, di usia 27 tahun sudah bergelara akademik doktor, mapan dan lain sebagainya. Hal ini tentu bukanlah prestasi yang luar biasa bila dibandingkan dengan usia yang sama namun telah menjadi Bupati, Staf Khusus Presiden dan lain-lain. Ulang tahun dijadikan momentum untuk membandingkan ini adalah dalam rangka bahwa setiap diri yang sedang merayakan ulang tahun dapat terus belomba-lomba meraih kebaikan (fastabakul khairot).

Kelima, menetapkan skala prioritas. Momentum ulang tahun sejatinya harus di isi dengan menyiapkan skala prioritas yang akan diraih selama satu tahun kedepan. Momentum ulang tahun harus dijadikan sebagai momentum untuk membuat road map kehidupan terkait dengan apa, bagaimana dan apa hasilnya. Dengan menjadikan perayaan ulang tahun atau ukuran usia dalam menentukan road map kehidupan berikutnya maka akan membuat jalan dan aktifitas kehidupannya akan lebih terarah mengingat road map tentang prioritas hidup laksana rel kereta yang akan mengawal lokomotif aktivitas setiap orang.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Akhirnya, momentum ulang tahun tidaklah perlu dirayakan secara belebih. Hal yang paling substansial dilakukan pada deklarasi pergantian angka usia adalah memperbanyak melakukan intropeksi diri, menyusun langkah-langkah solutif atas segala penderitaan di usia sebelumnya, membayar segala “kesia-sian” yang pernah dilakukan dengan karya yang produktif. Orang hebat tidak ditentukan oleh urusan senior-junior, urusan tua muda, urusan miskin kaya. Orang hebat adalah orang yang membentuk dirinya lewat aktifitas yang dijalani dengan penuh ketekunan, kesabaran, kerukunan dan keikhlasan.   

***

*)Penulis: Dr. H. Ahmad Siboy., S.H., M.H, Dosen Pascasarjana Unisma dan Dosen Luar Biasa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES