Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Ramadhan dan Do'a agar Corona Selesai

Minggu, 26 April 2020 - 07:56 | 73.76k
Muhammad Yunus, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unisma. Kepala BAKAK. Anggota Pengurus PW LP Maarif PWNU Jawa Timur. Alumni PP. Nurul Jadid, Probolinggo.
Muhammad Yunus, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unisma. Kepala BAKAK. Anggota Pengurus PW LP Maarif PWNU Jawa Timur. Alumni PP. Nurul Jadid, Probolinggo.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Ramadhan sudah masuk hari ke-3. Masih panjang perjalanan hari-hari di ramadhan untuk kita gunakan taqorrub kepada Allah swt. Bulan yang didalamanya seluruh amal kebaikan dilipatgandakan, pintu maaf dibuka, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup. Bulan penuh keberkahan. Bulan untuk memanjatkan do'a karena pasti cepat diijabahnya do'a oleh Allah swt. Bulan yang 10 hari pertamanya adalah rahmah, 10 hari keduanya adalah maghfirah, dan 10 hari ketiganya adalah pembebasan dari api neraka.

Ramadhan 1441 H memang beda. Bedanya kita berada dalam masa keprihatinan. Era pandemi covid-19. Era penyebaran virus corona yang begiti masif dan terstruktur. Akibatnya harus diberlakukan social distancing, pembatasan interaksi fisik sosial sampai-sampai pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dampaknya, sholat taraweh tak lagi gemuruh di masjid-masjid dan musholla. Jalanan tak lagi macet dengan penjual takjil dadakan. Masjid tak lagi rame menjelang buka puasa. Tadarus sepi. Keceriahan anak-anak tak lagi terlihat. Kantor-kantor sepi. Pabrik libur. Sekolah belajar dari rumah. Semuanya di rumah. Kumpul bareng keluarga.

Satu sisi covid-19 memberikan kesempatan untuk kumpul keluarga. Ya sebatas keluarga yang dirumah saja. Karena keluarga jauh tidak bisa pulang. Mereka tidak boleh mudik. Tidak boleh pulang kampung. Tidak boleh go home. Entah seperti apa malam takbir 1441 H nanti. Akankah ada silaturahim antar tetangga karena sholat iedpun juga tidak diperkenankan. Diminta sholat ied di rumah. Ayahnya dipaksa jadi khatib dan imam meskipun selama ini belum pernah jadi khatib ataupun imam. 

Iya, semua karena corona, covid-19. Makhluk kecil ciptaan Allah yang mampu mewakili Allah yang Maha Besar. Mampu menghentikan aktivitas dunia. Mampu memporak-porandakan sendi-sendi sosial, aktivitas keagamaan.

Akankah kita bisa keluar dari ini? Jawabnya harus optimis iya. Bulan ini harus jadi momentum meminta kepada Allah menang melawan corona. Memang corona makhluk Allah yang bertindak atas kehendak-Nya. Kita tidak boleh putus asa menghadapi kenyataan ini. Harus ridha dan ikhlas. Tapi atas keridhaan itu kita harus berusaha keluar dari persoalan itu dengan berikhtiar dan do'a.

Semua elemen masyarakat bergerak menunjukkan kepedulian. Kemanusiaan itu masih ada. Semua bergandeng tangan bergerak agar corona ini segera enyah dari bumi ini. Saatnya kini kita berdoa bersama. Jika masjis ditutup mari jadikan rumah kita masing-masing sebagai masjid. Kita hidupkan malam-malam kita dengan bergaul dengan Allah. Siang hari kita perbanyak ngaji. Kita berdo'a semoga corona disegerakan hilang dari bumi. Jika ada malam seribu malam semoga ada wali Allah yang do'anya para wali diterima Allah swt.

Ditengah-tengah ayat perintah puasa, Allah menyelipkan pesan agar hamba-Nya berdoa.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. QS Al Baqarah: 186.

Mari kita berdoa semoga corona, covid-19, segera Allah angkat, al fatihah. Aamiin aamiin aamiin yaa rab.

*)Oleh: Muhammad Yunus, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unisma. Kepala BAKAK. Anggota Pengurus PW LP Maarif PWNU Jawa Timur. Alumni PP. Nurul Jadid, Probolinggo.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES