Kopi TIMES

Jaga Indera Agar Puasa Lebih Sempurna

Minggu, 26 April 2020 - 05:00 | 93.07k
Noor Shodiq Askandar (Grafis: TIMES Indonesia)
Noor Shodiq Askandar (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Puasa dalam arti harfiah adalah  menahan makan dan minum mulai dari terbit fajar sampai dengan tenggelamnya matahari. Orang yang berpuasa dengan kata lain tidak diperbolehkan makan dan minum sepanjang waktu yang ditentukan tersebut. Dalam Surat Al Baqoroh, puasa ini diwajibkan kepada ummat manusia yang menemui bulan ramadlan sebagaimana diwajibkan atas ummat sebelumnya. Dikecualikan dari kewajiban ini adalah orang yang bepergian dalam jarak tertentu dengan kewajiban mengganti pada hari yang lain.

Puasa bisa juga disebut sebagai ritual ibadah yang bisa digantikan pada hari lain bagi yang memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan. Artinya semua ummat muslim yang sudah aqil baligh diwajibkan untuk melaksanakan kewajiban ini. Aqil baligh bagi laki laki ditandai dengan mimpi yang mengakibatkan keluarnya air sperma dan bagi perempuan, ditandai dengan datangnya tamu bulanan (haid). Ibadah puasa karena bisa digantikan pada hari lain, berbeda dengan pelaksanaan ibadah haji yang tidak ada di bulan lain dan juga tidak bisa digantikan pada bulan lainnya.

Namun demikian, bukan berarti puasa selesai hanya dengan menahan makan dan minum. Karena jika ini yang terjadi, akan sangat merugi karena hanya lapar dan dahaga yang didapat. Yang hilang hanya kewajibannya saja, akan tetapi tidak memperoleh keutamaannya.

Oleh karena itu, dalam berpuasa kita diwajibkan untuk menjaga indera yang kita miliki agar puasa menjadi lebih bernilai. Tidak sekedar lapar dan dahaga, tetapi nilai ritual ibadahnya juga mendapatkan pahala dari Allah swt. Indera yang harus dijaga pertama adalah mata. Puasa juga harus menjaga mata dari pandangan pandangan yang mengakibatkan munculnya hawa nafsu untuk melakukan sesuatu yang dilarang. Hidup di dunia ini tentu banyak sekali pandangan yang dapat menimbulkan hawa nafsu, termasuk kepada istri / suaminya sendiri. Jika pandangan menimbulkan tumbuhnya keinginan melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan, tentu akan mengurangi keutamaan puasa. Apalagi jika keterusan melakukan perbuatan yang dilarang, bisa membatalkan ibadah puasanya.

Kedua, menjaga hidung untuk mencium sesuatu yang tidak diperkenankan. Oleh karena itu penting menjaga ini agar terhindar dari keinginan melakukan sesuatu yang bisa mengakibatkan batalnya puasa yang kita lakukan.

Ketiga, perlunya menjaga mulut dari hal hal yang tidak baik. Misalnya berucap kasar, menuduh yang tidak benar (fitnah), membicarakan keburukan orang (ghibah), dan perbuatan sejenisnya. Bahkan Al Qur’an menegaskan keburukan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan (alfitnatu asaddu minal qotli). Bahayana fitnah, ghibah, dan perbuatan sejenis banyak disampaikan melalui hadits Rasulullah saw. Karena fitnah dan ghibah bisa terjadi percekcokan, pertengkaran dan bahkan bisa jadi menjadi pemicu terjadinya peperangan.

Keempat, adalah menghindarkan telinga dari mendengarkan hal hal yang tidak baik. Oleh karena itu saat berpuasa, berusahalah selalu menghindar dari mendengar ghibah dan fitnah dari siapa saja. Jika perlu ingatkan juga orang lain untuk menghindarinya

Atas beberapa catatan tersebut, menjadi sangat penting menjaga indera mulut, hidung, mulut, dan telinga saat kita perpuasa, agar amal ibadah ini bisa lebih sempurna. Dengan ini, kita berusaha agar puasa kita tidak hanya mendapatkan kriteria menahan lapar dan dahaga saja. Bagaiman dengan anda ??. (*)

***

*) Penulis Adalah Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim, Wakil Rektor 2 Unisma Malang dan Ketua Dewan Pembina DPW SAHI Jawa Timur.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES