Di Tengah Pandemi Covid-19, Unisma Selesai Laksanakan Ujian Proposal Disertasi Online
TIMESINDONESIA, MALANG – Di tengah pandemi Covid-19, Universitas Islam Malang (Unisma) akhirnya mampu menyelesaikan semua ujian proposal disertasi, yang dilakukan dengan sistem online. Total ada 14 calon doktor yang menyelesaikan seminar proposal.
Ujian proposal disertasi dengan sistem online tersebut dibagi dua gelombang serta diselesaikan selama dua minggu. Kampus berbasis NU tersebut sengaja melaksanakan ujian daring untuk mempermudah mahasiswa di tengah wabah Corona yang sedang melanda negeri ini.
Dwi Ari Kurniawati, salah seorang peserta ujian mengaku bahagia. Sebab, di tengah pandemi ini dia bisa menyelesaikan salah satu tugas akhir program doktoral.
“Sebenarnya ini menjadi kebanggaan semua mahasiswa. Tentu ini karena kebijakan yang diambil kampus,” jelas Ketua Ranting 2 Persit Kartika Chandra Kirana cabang XIV Divif 1 Kostrad tersebut.
Neng Dwi, sapaan akrabnya, merupakan salah satu peserta terakhir. Mantan aktivis PMII tersebut juga menjelaskan bahwa para penguji menyarankan untuk lebih mengangkat kearifan lokal.
“Yakni di tempat saya melakukan penelitian. Tepatnya di Dusun Tamban dan Dusun Sendangbiru Selatan,” jelas Sekretaris Prodi S2 PAI dan S2 HKI UNISMA ini.
Adapun peneitiannya adalah tentang Internalisasi Niai-Nilai Multikultural Berbasis HAM di Dusun Tamban dan Dusun Sendangbiru Selatan.
Calon Doktor lain. Muhammad Asrori (Direktur Ponpes Mahasiswa UNISLA Lamongan) dan Kusnan (ASN Asal Kemenag Kalimantan Timur) juga menilai bahwa kebijakan yang diterapkan kampus sangat tepat.
“Kebijakan yang sangat tepat, untuk percepatan penyelesaian studi. Tentu dengan tetap mendukung program pemerintah untuk di rumah saja selama bencana Corona ini,” jelas mantan aktivis PMII ini.
Sementara itu, Warek I UNISMA, Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, P.hD mengatakan, bahwa ujian dengan sistem online ini, harus diambil sebagai sebuah kebijakan di tengah pandemi Covid-19.
“Ini kaitannya untuk menekan penyebaran Covid-19 itu sendiri,” katanya saat dikonfirmasi.
Menurutnya, sistem online ini untuk memutus virus tersebut. Karena bisa jadi seseorang merasa sehat namun ternyata dia terinfeksi dan menyebarkan Covid-19. Makanya dilarang mengadakan pertemuan.
Bahkan kata dia, bimbingan, ujian skripsi, tesis dan ujian tertutup untuk disertasi semua dilaksanakan secara online.
“Sementara khusus untuk ujian promosi terbuka. Akan diselenggarakan tatap on side, tapi itu nanti kalau suasana memungkinkan. Semoga wabah Covid-19 ini cepat berakhir,” harap Junaidi Mistar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Bondowoso |