Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Tangani Corona dengan Doa Bersama

Minggu, 19 April 2020 - 12:02 | 113.56k
Mei Azkiyah, Alumni Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Unisma Malang.
Mei Azkiyah, Alumni Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Unisma Malang.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Corona menyerang manusia dengan tidak tampak hal itu menjadikan panik, maka untuk melakukan perlawanan, melawan dengan cara tidak tampak pula menjadi solusi; yaitu dengan berdoa. Kepanikan tidak mengubah keadaan hanya dengan melakukan sulusi diperlukan. Solusi yang harus dilakukan bukan suatu yang tanpak saja untuk menanganinya cara spiritual juga diperlukan.

Semua warga negara seperti telah mengalami kepanikan yang sama. apakah Indonesia terlambat, dalam  menghadapi makhluk hidup tak tanpak tersbut tentu tidak. Karena membahayakan. Pandemi corona menyebar luas di dunia beberapa negara akan mengalami dengan tanda-tanda yang telah biasa ditemukan oleh ahli medis. Para ilmuan medis telah memberikan beberapa cara atasi virus membahayakan tersebut. Dalam menanganinya perlu banyak menggali tahu banyak hal mengenai spiritual apa intelektual.

Korea Selatan bisa dikatakan negara paling suksus mengatasi virus tersebut maka perlu mempelajarinya caranya. Ada tiga cara dilakukan; Pertama, pemerintah Korea Selatan mengadakan pengujian yang luas dan efektif dengan menggunakan drive-thru-clinics. Dalam satu hari, sekitar 15 ribu warganya dapat dites virus sehingga meminimalisir penularan baik masih berupa gejala ringan apalagi gejala berat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Kedua, pemerintah Korea Selatan selalu beri informasi yang terbuka kepada publik. Contoh paling nyata adalah lokasi GPS dari seseorang yang terkonfirmasi Covid-19 bisa dilihat dari aplikasi sehingga warga lain yang belum tertular bisa menjauhi area tersebut. Meski hal itu dipertanyakan dari perspektif privasi, namun dapat membantu orang lain merasa aman dan tentu mengetahui informasi yang benar dan mengendalikan kesehatan mereka.

Ketiga, Korea Selatan juga melakukan Social Distancing untuk memotong pertumbuhan kasus. Dengan populasi 51 juta orang, mereka telah menutup sekolah-sekolah, kantor-kantor dan melarang pertemuan besar. Terdapat pula kamera pengecek suhu di tiap pintu masuk gedung dan petugas berpakaian pelindung di tempat umum untuk mengingatkan warga agar mencuci tangan mereka.

Cara Spritulitas Atasi Covid 19

Warga masyarakat dari kota hingga desa dihebohkan dengan pandemik corana; ada yang beranggapan bahwa sebuah bencana merupakan musibah dari yang kuasa. Kesadaran itu bisa diamini dalam konteks agama. Paulo Freire (1970) memiliki teori kesaran yang pertama mengenai kesadaran magis bagaimana seorang tidak hanya memiliki kepercayaan akan sebab dan akibat sedangkan semua hal itu bisa pula dilakukan oleh sekelompok orang bahwa setiap apa yang terjadi karena ada hubungannya dengan Penncipta.

Masyarakat Kediri sadar dengan bencana yang  sedang sedang melanda penjuru dunia. Dengan kerugian besar merusak sendi-sendi perekonomian di Indonesia, yaitu virus Corona atau Covid-19. Tidak hanya merusak perekonomian di Indonesia. Covid-19 juga secara tidak langsung menyerang  aspek psikologis. Pandemik corona semakin bertambah di Indonesia. Membuat semua orang semakin waspada terhadapnya. Dalam hal seperti ini berimplikasi bahwa Corona Virus berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan manusia terutama pada aspek psikologis setiap individu. Kekhawatiran warga semakin panik, dimulai dari berebutnya masker, hand sanitizer hingga bumbu-bumbu dapur bawang putih dan jahe yang katanya cukup ampuh mencegah Covid-19.

Dunia saat ini sedang mengalami duka karena bencana Covid-19. Pemerintah sedang berupaya keras dalam menghentikan Covid-19. Warga negara baik adalah warga yang mematuhi arahan yang diberikan pemerintah. Asalkan informasinya jangan sampai disalah artikan. Dan setelah ikhtiar medis sudah dilakukan serentak. Jangan melupakan ikhtiar batin, yaitu berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT. Pada dasarnya semua manusia akan mati itu perspektif  orang muslim jawa wajib meyakini bahwa ini adalah takdir Allah SWT. Oleh karena itu, menghilangkan wabah Covid-19 harus dibantu dengan doa. Memohonlah kepada Allah STW yang mengatur hidup dan mati manusia. Karena doa terhindar dari penyakit berbahaya kerap dipanjatkan oleh nabi Muhammad SAW dan diriwayatkan oleh Abu Daud. Diriwayatkan dari Anas bahwa nabi Muhammad SAW, berikut doa supaya terhindar dari berbagai macam penyakit berbahaya semerti corona.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

 “Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan dari penyakit-penyakit yang mematikan. (Riwayat Abu Daud no 1554)       

Gersik Doa Bersama Atasi Corona

Seperti yang dilakukan warga di desa Dalegan, kecamatan Panceng, kabupaten Gresik. Selasa, tanggal 17 Maret 2020.  Warga berkumpul di halaman Madrasah Al-Khoiriyah. Dalam acara doa keliling desa dalam rangka antisipasi segala jenis penyakit yang diikuti seluruh siswa, wali siswa, dan para guru. Hal tersebut dinyatakan langsung oleh Abdul Mu'ti  salah satu guru Madrasah Al-Khoiriyah di Dalegan. Abdul mu'ti menerangkan bahwa guru-guru di lembaga Al-Khoiriyah di desa dalegan yang mengusulkan acara keliling desa untuk mengantisipasi segala jenis penyakit.

“Sebenarnya yang mengusulkan acara doa keliling ini  adalah guru-guru Al-khoiriyah Dalegan. Dimana kebiasaan ulama' Dalegan dulu  salah satunya Almarhum KH. Abdur Rohim dengan mengadakan doa keliling kampung di saat ada penyakit corona. Dulu sudah ada di kampung  acara seperti ini waktu saya masih kecil. Baru dilaksanakan lagi karena Covid-19 ini, “ ungkap Abdul Mu'ti.

Selain itu Abdul Mu'ti juga mengungkapkan Tujuan acara keliling kampung tersebut guna meminta perlindungan kepada Allah SWT.

“Tujuan doa keliling kampung di sini untuk memohon perlindungan kepada Sang Pencipta dari berbagai macam penyakit,” imbuhnya.

Abdul Mu’ti sendiri mengungkapkan bahwa acara keliling kampung di desa dalegan akan berjalan selama tiga hari berturut-turut. Disertai tata cara dan doa yang akan dibacakan berikut.

 “Acaranya ini sendiri akan dilaksanakan tiga hari. Mulai dari malam selasa, malma rabu, hingga yang terakhir malam kamis. Kalau untuk tata caranya yang dianjurkan ulama Dalegan itu seperti yang dilakukan tadi. Dimulai dari timur utara kampung dan setiap sudut kampung mengumandangkan adzan yang di saat hayyalasholah diganti hayyalassalaamah. Kemudian setelah itu membaca likhomsatun seterusnya, dan yang terakhir berdoa. Kia semua berkumpul sesudah Maghrib,” Tuturnya lagi.

Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap yang tidak tampak harus melawan dengan tidak tanpak pula. Yaitu berdoa, sebab segala kejadian warga masih mempercayai Tuhan dalam menciptakan segala yang ada di bumi ini. Apalagi mengenai yang ramai hari ini. Pandeme corona membuat banyak aktivitas serta pemerintah memberikan sebuah intruksi selama 14 hari harus bisa mengisolasi diri dengan baik karena keselamatan bersama tujuan tersebut menjadi tujuan keselamatan bersama.

Dalam melakukan isolasi diri seharusnya kita semua juga lebih bisa memahami sunyi. Kesunyian yang akan dilakukan bertujuan sebagai jalan bagaimana mengingat bentuk kebesaran Tuhan dapat direnungkan dan bisa lebih memahami akan ummat manusia dengan segala kebesarannya. Jika berpikiran positif akan yang terjadi hari ini chaos-nya dunia ini, tentu semua nalar kritis manusia tertuju pada Wuhan China pertama virus itu tercipta dan kini tiba di beberapa negara khusus Indonesia.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Cara mengatasi pandemi corona tersebut Indonesia memiliki cara sendiri. Khusus pada kalangan rakyat pedesaan, bukan hanya melakukan cuci tangan memakai penutup mulut dengan masker, melainkan melakukan hal-hal mestis untuk lebih bisa secara bersama melakukan doa-doa dengan meminta akan diiangkatlah bencana yang menjadi derita bersama bagi masyarakat dunia.

*)Penulis: Mei Azkiyah, Alumni Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Unisma Malang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES