Pendidikan

Begini Pengalaman Calon Doktor UNISMA saat Ujian Proposal Disertasi Online

Selasa, 14 April 2020 - 21:14 | 109.98k
Mahasiswa S3 UNISMA asal Kabupaten Bondowoso saat ujian proposal disertasi secara online. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Mahasiswa S3 UNISMA asal Kabupaten Bondowoso saat ujian proposal disertasi secara online. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Ubaidillah Afief, M.Pd.I., salah seorang kandidat doktor UNISMA, harus menyelesaikan salah satu tugas akhirnya, yakni ujian proposal disertasi dengan sistem online. Hal ini karena pandemi Covid-19, yang mengharuskan warga menjaga social distancing.

Kepada TIMES Indonesia, pria kelahiran berusia 35 tahun ini mengaku, bahwa sidang online ini merupakan pertama kali.

“Sebab, ketika saya menyelesaikan pendidikan sarjana dan S2. Sidang Skripsi dan Tesis, bertatapan langsung dengan penguji,” jelas pria yang saat ini berdomisili di Bondowoso ini.

Menurutnya, di balik Covid-19 ini, dunia pendidikan termasuk kampus ‘dipaksa' untuk memanfaatkan betul kecanggihan teknologi komunikasi.

“Ini salah satu sisi positifnya. Sehingga kita tahu apa itu aplikasi Zoom dan sebagainya. Alhamdulillah, saya sangat bangga dengan kampus UNISMA,” jelas Dosen IANI Jember tersebut.

Salah satu inisiator berdirinya STAI Al Utsmani Bondowoso ini, berterima kasih kepada UNISMA, yang tetap inten menjalankan aturan, dan memudahkan mahasiswanya untuk tetap bisa menjalankan kegiatan kemahasiswaan, salah satunya tetap mengadakan seminar proposal online.

“Terima kasih kepada Rektor UNISMA, Direktur Pascasarjana UNISMA, Kaprodi S3 UNISMA dan segenap jajaran pimpinan yang sudah memfasilitasi ujian seminar proposal ini. Banyak ilmu yang kami peroleh, semoga barokah dan bermanfaat,” jelas alumni PMII Jember ini.

Adapun proposal disertasi yang diangkat tentang Penelitian di Bromo.

“Saya mengambil penelitian di Bromo karena menarik di sana. Sudah bertahun-tahun tidak ada konflik sama sekali persoalan agama, meskipun Islam adalah agama minoritas. Tentu banyak kritik dan saran dari para penguji yang harus saya perbaiki,” jelasnya usai ujian, Selasa (14/3/2020).

Sementara Warek I UNISMA, Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, P.hD mengatakan, bahwa ujian dengan sistem online ini, harus diambil sebagai sebuah kebijakan di tengah pandemi Covid-19.

“Ini kaitannya untuk menekan penyebaran Covid-19 itu sendiri,” katanya saat dikonfirmasi by phone.

Menurutnya, sistem online ini untuk memutus virus tersebut. Karena bisa jadi seseorang merasa sehat namun ternyata dia terinveksi dan menyebarkan Covid-19. Makanya dilarang mengadakan pertemuan.

Bahkan kata dia, bimbingan, ujian Skripsi, Tesis dan ujian tertutup untuk disertasi. Semua dilaksanakan secara online.

“Sementara khusus untuk ujian promosi terbuka. Akan diselenggarakan tatap on side, tapi itu nanti kalau suasana memungkinkan. Semoga wabah Covid-19 ini cepat berakhir,” harap Warek I UNISMA, Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, P.hD. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES