Peristiwa Daerah

Air Meluap Akibat Gorong-gorong Drainase Tol Candisari Semarang Tersumbat

Senin, 13 April 2020 - 19:49 | 44.64k
Petugas dari DPU Kota Semarang Memperbaiki sumbatan di gorong-gorong. (foto: Mushonifin/TIMES Indonesia)
Petugas dari DPU Kota Semarang Memperbaiki sumbatan di gorong-gorong. (foto: Mushonifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Times Indonesia, Semarang - Warga warga RT 5 / RW 13 Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang dikejutkan oleh luapan sungai dari pinggir Tol Candisari akibat dugaan sumbatan gorong-gorong bawah jembatan, Minggu (12/4/2020) sore sekitar pukul 15.30 WIB. .

Putri, Seorang Ibu Muda yang masih memiliki bayi kecil, merasa trauma karena banjir akibat luapan air sungai itu membuat dinding rumahnya jebol.

Saat itu dia sedang menemani bayinya yang sedang tertidur. Beruntung dia bisa menyelamatkan bayinya melalui atap rumah yang dia dobrak.

DPU-Kota-Semarang-b.jpg

"Saya gak berani keluar lewat pintu depan rumah karena airnya deras sekali, jadi saya bobol aja atapnya," ujar Putri sambil memunjukkan atap yang memang sangat rendah dan mudah digapai oleh tangan, Senin (13/4/2020).

Sungai yang meluap itu sebenarnya adalah saluran drainase Tol Candisari yang memang cukup besar namun alirannya sangat curam hingga seringkali jika hujan airnya meluap ke arah pemukiman warga sekitar.

Kebetulan banyak sekali rumah warga yang berhadapan langsung dengan sungai itu.

Salah seorang tokoh pemuda setempat, Indra Atmagandhi menjelaskan, persis setelah sholat Ashar hujan deras mengguyur yang membuat air meluap hingga ke halaman rumah.

"Tingginya sekitar semata kaki mas awalnya," ujar Indra.

DPU-Kota-Semarang-c.jpg

Indra mengatakan, tidak sampai setengah jam kemudian air naik hingga satu meter. "Gak ada setengah jam lho mas, tingginya langsung satu meter," tukasnya.

Saat luapan air mulai deras dan menjebol sebagian dinding rumah warga yang sudah lapuk, Indra dan para pemuda yang lain langsung keluar dan membantu ibu-ibu dan anak kecil untuk keluar dari dalam rumah lewat atap.

"Kita langsung menolong ibu-ibu dan anak-anak untuk keluar rumah dan menyelamatkan barang-barang berharga," ungkapnya.

"Ini yang menyumbat gorong-gorong ini kebanyakan kayu-kayu, batu-batu, pasir, dan sedimentasi kiriman dari atas," jelas Indra.

Yasin (65 tahun) seorang sesepuh warga dan saksi mata mengatakan tinggi air sempat setinggi dada. "Kemarin karena ada sumbatan di jembatan terowongan itu air yang mengalir deras dari atas meluap dan langsung menerjang dinding rumah warga sampai ada yang jebol, tinggi air sampai sekitar satu seperempat meter atau setinggi pinggang sampai dada," ujarnya.

"Malahan Pak Tukul tukang bakso (sambil menunjuk gerobak bakso dan rumah di pinggir sungai) itu motornya sempat hanyut, warga-warga juga ada yang naik ke atap rumah karena airnya deras dan tinggi. Perabotan rumah yang persis di pinggir sungai rusak semua mas, Pak Tukul itu alat-alat baksonya banyak yang hanyut itu ada mangkok, kompor, termasuk surat-surat berharga seperti BPKB, STNK, sertifikat, dan lain-lain,"  lanjutnya.

Yasin mengatakan ukuran gorong-gorong itu terlaku kecil, sehingga jika saat aliran air membawa material berupa sedimen pasir, kayu, sampah plastik, dan kerikil mudah tersumbat dan airnya meluap.

"Gorong-gorong di bawah jembatan itu menurut saya ukurannya perlu diperbesar karena sekarang besar lubangnya cuma sekitar satu meter. Sebenarnya sering itu terjadi penyumbatan kalau ada arus besar dari atas (sambil menunjuk ke arah atas tebing). Dari dulu ya kalau hujan deras pasti nymbat dan banjir mas, tapi sekarang yang paling parah," ujarnya.

Pada Minggu pagi (13/4/2020), Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang langsung mengunjungi lokasi kejadian dan memberikan sejumlah bantuan serta mengerahkam Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang untuk membenahi gorong-gorong yang sumbat itu.

Dana, Mandor dari dinas PU yang memimpin pembersihan gorong-gorong mengungkapkan bahwa sudah diangkut sebanyak tiga truk sampah-sampah yang menyumbat.  "Sudah tiga truk mas diangkut, sekarang sudah lumayan bersih, tadi pasir-pasir dan sedimen yang lain naik sampai ke jembatan mas," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES