Pendidikan

Pascasarjana Unisma Selenggarakan Ujian Disertasi Online

Kamis, 09 April 2020 - 23:38 | 43.27k
Direktur Pascasarjana UNISMA, Prof Mas'ud Said, P.hd saat mengikuti ujian during mahasiswanya. (FOTO: Unisma for TIMES Indonesia)
Direktur Pascasarjana UNISMA, Prof Mas'ud Said, P.hd saat mengikuti ujian during mahasiswanya. (FOTO: Unisma for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pembatasan aktivitas di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) tak menghalangi sejumlah instansi untuk berkegiatan. Salah satunya Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma), yang tetap melaksanakan ujian disertasi sejumlah mahasiswa dengan sistem online.

Direktur Pascasarjana UNISMA, Prof Mas'ud Said, P.hd mengatakan, dilaksanakan ujian disertasi daring ini, tentu harus didukung oleh ketersediaan fasilitas, dosen, SDM dan sebagainya.

Menurutnya, di saat situasi seperti ini, mahasiswa tidak mungkin pulang pergi ke kampus hanya untuk ujian. Bahkan di tengah pandemi Covid-19, tetap kuliah.

“Teknologi ini sangat membantu sekali. Bahkan proses peningkatan kualitas disertasi semakin meningkat,” paparnya.

Dengan sistem daring ini, konsentrasi mahasiswa penuh. Bisa direcord, baik visual maupun audiovisual, sehingga memudahkan mahasiswa untuk melakukan pembenahan.

Di sisi lain juga menghemat  waktu, atau time manajemennya. Tidak perlu bolak-balik, saving time, dan murah.

“Tentu ini bagian dari Unisma menjadi perguruan tinggi yang bertaraf internasional, dan siap dengan kondisi seperti apapun. Bahkan Pascasarjana, akan melakukan kuliah daring di seluruh alumni di Australia, dan alumni yang ada di Indonesia,” paparnya.

Menurutnya, kekurangan sistem online ini hanya satu, adalah bagi mahasiswa yang tidak memiliki akses sinyal yang kuat. “Tapi saya yakin bisa diselesaikan mahasiswa. Selebihnya tak ada. Ini sesuatu yang mudah, murah, cepat, efektif, fokus, dan juga tidak mengurangi hubungan interpersonal,” paparnya.

Sementara mengenai virus Corona, Prof Mas’ud menjelaskan, bahwa ini adalah momentum untuk berbenah secara individual. “Dengan ini Allah menunjukkan kekuasaannya. Teknologi pengobatan, kurang menjawab. Meski negara punya teknologi yang baik. Itulah pesan spritual, pesan perbaikan budi pekerti,” paparnya.

Sementara yang kedua adalah pesan kemanusiaan. Dimana agama, suku bangsa, strata sosial, harus dihilangkan, agar bisa menolong diri sendiri, keluarga, dan masyakat lingkungan terdekat.

“Hikmah di dunia pendidikan ini adanya lompatan, dengan penerapan pendidikan tinggi. Pascasarjana dengan ini dicurahkan untuk daring, sudah dikuatkan. Bahkan nyatanya kita diundang Dubes Australia untuk kuliah daring internasional,” pungkasnya.

Sementara itu, mahasiswa S3 Pascasarjana Unisma yang tengah ikut ujian, KH Sholahuddin, mengaku sangat dipermudah dengan sistem online ini. “Sesungguhnya ada hikmah di balik wabah ini. Yakni agar pembelajaran virtual itu sudah harus dijadikan aktivitas familiar. Oleh karenanya, di satu sisi, Corona adalah musibah, dan di satu sisi lain menjadi berkah,” jelas Ketua PCNU Lasem tersebut.

Berkah dimaksud kata dia, salah satunya orang yang tidak mengerti aplikasi Zoom, kemudian sekarang menjadi tahu dan paham tentang aplikasi Zoom.

Sementara untuk Unisma adalah perguruan yang representatif, perguruan tinggi yang dimiliki oleh Nahdlatul Ulama, dan sudah barang tentu harus menjadi pelopor atas proses-proses pembelajaran yang bisa digunakan pada situasi dan kondisi apapun. “Sehingga berbiaya murah, berdayaguna dan maksimal hasilnya,” imbuhnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES