Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Kita (Tidak) Sedang Libur

Sabtu, 04 April 2020 - 20:28 | 78.88k
Isbadar Nursit, Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Malang dan Kabag. Humas Universitas Islam Malang (UNISMA).
Isbadar Nursit, Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Malang dan Kabag. Humas Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Semenjak pandemi covid-19 merebak di beberapa wilayah di Indonesia, pemerintah pusat membuat kebijakan kebijakan untuk menanggulangi penyebaran lebih luas Covid-19, diantaranya adalah melarang seluruh siswa baik TK, SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa untuk datang ke sekolah maupun ke kampus, mereka diminta untuk belajar dari rumah. Pemerintah juga menghimbau pada masyarakat agar bekerja dari rumah. Selain itu, pemerintah juga meminta agar masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam untuk tidak beribadah secara berjamaah di masjid dan meminta untuk beribadah sendiri di rumah.

Dalam perkembangannya, sejak Presiden RI Bapak Jokowi mengumumkan bahwa ada 2 warga Negara Indonesia yang positif terkena virus corona pada awal Maret 2020, penderita pandemi ini terus meningkat baik jumlah kesembuhan maupun kematian pasien karena virus covid-19.

Tercatat melalui situs info persebaran Covid-19 per tanggal 3 April 2020 di Indonesia kasus positif ada 1.986 orang, sembuh ada 134 orang serta meninggal ada 181 orang. Dalam masa sulit ini Pemerintah menyatakan bahwa beberapa daerah di Indonesia dinyatakan statusnya sebagai zona merah karena terdapat penyebaran virus covid-19 seperti, Malang, Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Bandung. Demi menekan angka persebaran jumlah penduduk yang terjangkit virus ini, banyak seruan dari berbagai kalangan untuk segera menutup negara ini dengan memberlakukan karantina wilayah, seruan untuk berdiam diri di rumah, dan sebagainya dari beberapa kalangan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Mungkin sebagian penduduk Indonesia mampu menerapkan ajakan untuk berdiam diri di rumah dikarenakan telah memiliki finansial yang baik. Namun berbeda halnya bagi penduduk dengan ekonomi menengah ke bawah yang bekerja harian hal ini sangat menyengsarakan mereka, karena hanya dengan bekerja keluar rumah lah mereka dapat menghasilkan uang untuk makan esok hari. Terlebih lagi saat ini banyak kota-kota besar di Indonesia menjadi sepi. Sekolah tutup, tempat wisata tutup, mall tutup, sebagian besar pusat keramaian tutup, kantor juga sepi. Hal ini sangat berdampak pada perputaran roda perekonomian masyarakat.

Semua orang diminta untuk berada di rumah saja untuk menghindari tertular dan menjadi carier Covid-19 serta menghindari penyebaran wabah ini semakin meluas. Himbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah belajar di rumah bekerja di rumah dan beribadah di rumah membuat kecenderungan baru bagi masyarakat bahwa saat ini kita sedang libur. Dan semakin salah kaprahnya beberapa orang malah yang menggunakan momen ini sebagai momen liburan.

Kecenderungan berada di rumah bersama keluarga membuat kita merasa bahwa saat ini kita sedang libur terbebas dari tugas-tugas yang biasanya dikerjakan di kantor atau pelajar yang terbebas dari tugas-tugas yang biasanya dikerjakan di kelas. Hal inilah yang perlu kita cermati dan waspadai. Kita tidak sedang libur, kita sedang bertarung melawan wabah dan berjuang untuk bertahan hidup.

Segala sesuatu perlu diatur ulang agar kita tetap dapat melaksanakan rutinitas seperti biasa di tempat kerja atau di kelas untuk belajar. Siapa yang tidak siap dengan situasi saat ini, pasti akan tertinggal. Para petinggi atau pimpinan harus mampu mendesain suatu pekerjaan agar dapat dikerjakan oleh bawahannya di rumah. para pelajar, pengajar, serta pimpinan lembaga pendidikan harus segera menyesuaikan diri dengan situasi saat ini yaitu di rumah saja. 

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Inovasi dan kreativitas sangat dibutuhkan untuk melalui masa-masa ini. Pimpinan lembaga pendidikan harus segera memberikan panduan, regulasi, dan wacana agar para pengajar mampu melaksanakan tugas walaupun sedang berada di rumah. Pengajar harus segera menyiapkan bahan dan media belajar agar pelajar mampu mengikuti pelajaran dengan baik walau sedang berada di rumah. Para pelajar harus segera menyesuaikan diri dan menyadari bahwa kita tidak sedang libur, kita hanya pindah tempat yang dulunya belajar di kelas, sekarang belajar di rumah, yang dulunya dapat bertemu dengan pengajar dan teman yang lain, sekarang hanya bisa bertemu melalui media komunikasi elektronik audio visual. Yang dulunya bisa belajar kelompok dan praktek bersama dengan teman, sekarang hanya bisa melalui media pembelajaran.

Kebiasaan santai, bebas tugas, atau waktu untuk keluarga yang dulu dirasakan saat berada di rumah harus segera di rubah. Pengelolaan waktu menjadi sangat penting saat ini ketika kita berada di rumah. Kita dihadapkan pada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan bersama, misalnya anak-anak yang biasanya sekolah sekarang harus dirumah dan membutuhkan orangtua untuk menjaganya, tugas-tugas yang seharusnya kita lakukan di tempat kerja sekarang kita lakukan di rumah, belum lagi dengan pekerjaan rumah yang harus kita lakukan.

Apabila situasi ini tidak kita respon secara cepat, maka akan mengganggu roda kehidupan yang seharusnya kita jalani, rutinitas yang dulu kita jalani tidak akan berjalan lancar. Oleh sebab itu, sebenarnya saat ini kita sedang berjuang melawan penyebaran virus covid-19 dengan berada di rumah saja sesuai dengan himbauan pemerintah, dan saat ini kita juga sedang berjuang untuk bertahan hidup dengan selalu melakukan inovasi dan kreasi walau hanya di dalam rumah saja.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Isbadar Nursit, Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Islam Malang dan Kabag. Humas Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES