Terminal Bus Banjarnegara Sepi, 30 Bus AKAP Tak Beroperasi

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Sejak tanggal 17 April 2020 lalu kondisi Terminal Bus Tipe B Banjarnegara sudah mulai sepi penumpang. Hal  itu menyebabkan banyak pengusaha bus AKDP dan AKAP tidak mengoperasikan kendaraannya.

Situasi ini diperparah lagi dengan berkembangnya isu lockdown di sejumlah daerah terdampak virus Corona atau Covid-19. Sehingga arus kedatangan bus juga semakin langka.

Bahkan sejak tanggal 27 April, pemerintah provinsi mengeluarkan kebijakan meniadakan retribusi  karena sepinya penumpang bus AKAP dan AKDP.

"Imbas dari Covid-19 ini jelas berdampak pada siklus perekonomian di sini," kata Kepala Terminal Banjarnegara Dani Ariyanto saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, Sabtu (4/4/2020).

Hal senada disampaikan Hasan Gunawan, Kepala Perwakilan Po Bus Sinar Jaya Banjarnegara. "Kemarin kita hanya berangkatkan 1 bus dan hari ini ada 3 bus dengan 15 penumpang/bus," katanya.

Sedang bus yang "Terpal" atau parkir 30 bus. "Biasanya kita berangkatkan 20-30 bus/hari. Tapi sejak awal Maret penumpang semakin sepi," katanya.

Tapi, tambah Hasan, kita tetap operasi dengan penjarangan penumpang sesuai anjuran dari perusahaàn. Bus kapasitas 54 tempat duduk hanya diisi 15 orang.

Dan yang perlu diketahui kami tidak menaikan tarif. Kitapun mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan dinas kesehatan.

"Tarif Bus Sinar Jaya tetap Rp110.000  untuk AC 2.2  dan Rp90.000 untuk kelas bisnis," jelas Hasan.

Dani mengatakan, sebenarnya jumlah yang mudik banyak tapi mereka menggunakan kendaraan carteran karena ada isu larangan bus beroperasi. 

"Ini sekedar masukan bagi pemerintah. Bahkan ada info masuk ke kita, ada yang bayar Rp 1,5 juta/orang dari Jakarta ke Banjarnegara. Nah, kalau terjadi seperti ini, kasihan warga Banjarnegara," ujar Kepala Terminal Bus Tipe B Banjarnegara ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement