Stok Terbatas, RSUP dr Sardjito Yogyakarta Produksi APD Sendiri

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Minimnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dari pemerintah membuat Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP dr Sardjito Yogyakarta harus melangkah cepat. Tak ingin tenaga medisnya terpapar, RSUP dr Sardjito memproduksi APD secara mandiri.

"Di masa sulit Covid-19 ini, APD susah didapat dan RS harus tetap bertahan. Kami berupaya menyediakan APD mandiri. Kegiatan kami membikin penutup wajah face shield," kata Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat (Hukmas) RSUP dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan, Sabtu (4/4/2020).

Banu menerangkan, setiap hari rumah sakit milik pemerintah pusat ini membutuhkan APD tidak sedikit. Pembuatan APD mandiri dilakukan oleh para petugas instalasi rehabilitasi medik ketika waktu luang.

Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP dr Sardjito, Pujiatun mengatakan, pada tahap awal sudah membuat pelindung wajah (face shield) sebanyak 300 unit. APD dibuat untuk mendukung para dokter dan tenaga medis lainnya yang sedang menangani langsung pasien Covid-19.

"Saat kami sedang tidak sibuk melayani pasien, kami meluangkan waktu untuk membuat APD," kata Pujiatun.

RSUP dr Sardjito mencatat, setiap hari mereka membutuhkan sarung tangan non steril 7.842 pasang, 6.340 masker tiga lapis, sarung tangan steril panjang 1.234 pasang, 395 masker N95, APD coverall, medical cap dan pelindung sepatu masing-masing butuh 134. Tak hanya itu, pihaknya juga butuh visor 17 unit dan 267 botol hand sanitizer.

Dalam waktu tiga hari, mereka bisa memproduksi 100 buah penutup wajah. Dalam membuat APD, masing-masing orang mendapat tugas berbeda-beda, ada yang mengukur bahan, ada pula yang merakit.

Tim mengoptimalkan semua mesin yang ada di RSUP dr Sardjito Yogyakarta yang bisa digunakan untuk menunjang pembuatan APD bagi tenaga medis. Tiap bahan yang akan dijadikan faceshield diukur sedemikian rupa agar sesuai dengan penggunanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement