Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

Psikolog Unair: Berita Negatif Bisa Membuat Kepanikan Massal

Kamis, 02 April 2020 - 12:08 | 59.70k
Dosen Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Ilham Nur Alfian. (FOTO: Ilham for TIMES Indonesia)
Dosen Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Ilham Nur Alfian. (FOTO: Ilham for TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dosen Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Ilham Nur Alfian, berharap semua media di Indonesia bisa bijak dalam memberitakan Covid-19. Hal itu dikarenakan, jika satu media saja menyajikan berita negatif bisa berdampak kepanikan massal terhadap masyarakat luas.

Ilham menjelaskan, proses berpikir seseorang didasarkan pada sejumlah informasi yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Jadi jika informasi yang terima lebih banyak yang bersifat negatif dan mengancam keberadaan dirinya sendiri, tentunya juga akan memandang lingkungan sekitar sebagai ancaman. Dan pemikiran-pemikiran semacam ini pastinya akan mempengaruhi reaksi emosi orang tersebut menjadi negatif, cemas, takut, dan khawatir berlebihan.

"Karena itulah, berita-berita negatif terkait wabah Covid-19 pastinya bisa mempengaruhi atau memperparah kondisi masyarakat dan bisa menciptakan kepanikan massal. Makanya kadang bisa dimaklumi kenapa orang-orang kemudian memunculkan perilaku yang aneh-aneh dan justru kontra produktif. Karena mereka sudah memiliki pikiran-pikiran negatif dan tidak ada pembanding yang seimbang terkait informasi yang positif atau bernada optimis atau penuh harapan," katanya Kamis (2/4/2020).

Karena itulah, lanjut Wakil Dekan 2 Fakultas Psikologi Unair itu, peran media sangat dibutuhkan untuk memberikan asupan atau suplai berita-berita yang lebih positif atau memberikan harapan dan angin segar terkait kemungkinan berakhirnya pandemi Covid-19 ini. Media diharapkan menginformasikan hal-hal yang mendorong situasi perdamaian, rekonsiliasi, dan bukannya justru memberitakan hal-hal yang akan memancing konflik lebih besar.

"Masyarakat mungkin tidak perlu mengetahui semua hal tentang Covid-19. Tetapi yang pasti masyarakat perlu lebih banyak informasi yang memberikan harapan dan perubahan dari situasi krisis yang dialami saat ini. Berita-berita tentang pasien yang sudah sembuh dan bagaimana mereka bisa sembuh, bisa jadi berita yang positif, inspiratif, dan memberikan harapan bagi masyarakat," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jombang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES