Peristiwa Nasional

Jokowi: Pusat Pengendalian COVID-19 di Pulau Galang Beroperasi Paling Lambat Senin Depan

Rabu, 01 April 2020 - 15:30 | 94.53k
Pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya COVID-19 (virus Corona) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)
Pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya COVID-19 (virus Corona) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden RI Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR RI) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya COVID-19 (virus Corona) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (1/4/2020).

Saat ini progres keseluruhan konstruksi telah mencapai 94,42% dan ditargetkan pekan depan sudah dapat dioperasikan. 

“Fasilitas observasi/penampungan/karantina ini maksimal Senin (6/4/2020) sudah bisa dioperasikan, memang ada keterlambatan kemarin sekitar 3-4 hari karena transportasi bahan-bahan material dalam pengiriman terkendala cuaca,” kata Presiden Jokowi.

RS-Covid-Pulau-Galang-1.jpg

Turut hadir dalam peninjauan tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo sekaligus Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19.  

Rencana kapasitas tampung Fasilitas Penampungan/Karantina/Observasi adalah 1.000 tempat tidur. Pada Tahap I akan dibangun 2 gedung bertingkat 2 untuk menampung 360 tempat tidur yang terdiri dari fasilitas observasi sebanyak 340 tempat tidur, sedangkan 20 tempat tidur lainnya merupakan fasilitas ruang isolasi Intensive Care Unit (ICU).

RS-Covid-Pulau-Galang-2.jpg

Adapun sebanyak 340 tempat tidur fasilitas observasi akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 240 tempat tidur dan 100 tempat tidur untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sisanya 640 tempat tidur akan dilaksanakan pembangunan fasilitasnya pada tahap II.  

“Semua ini memang kita rencanakan dan kita siapkan, kita berharap tidak dipakai, tetapi paling tidak kita siapkan. Ada mobilitas Tenaga Kerja Indonesia dari Malaysia yang pulang untuk mudik, ini harus kita kontrol dan bersih, sehingga tidak menyebar. Nanti kalau semua sudah selesai, fasilitas ini kita siapkan untuk rumah sakit penyakit menular dan riset,” tutur Presiden. 

Lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut yaitu memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar di Pulau Galang, tepatnya kawasan eks pengungsi Vietnam. Area pengembangannya berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam.

RS-Covid-Pulau-Galang-3.jpg

Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang di bawah supervisi Kementerian PUPR RI melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya. Bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, sedangkan konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Virama Karya. 

Pembangunannya dibagi menjadi 3 Zonasi, yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house. Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas.

Selain itu di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.

RS-Covid-Pulau-Galang-4.jpg

Untuk mendukung penyediaan air bersih pada fasilitas observasi/penampungan/karantina tersebut, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA telah menyelesaikan pemasangan pipa transmisi air baku sepanjang 13,8 km bersumber dari Waduk Monggak Rempang. Tampungan air ini menjadi pilihan untuk sumber air baku fasilitas observasi/penampungan/karantina karena memiliki debit air yang cukup yakni sebesar 232 liter/detik dan lokasinya tidak jauh dari Pulau Galang yakni berjarak 16 km. Waduk ini memiliki volume tampung 5,1 juta m3 dengan luas genangan 154, 6 hektar.

RS-Covid-Pulau-Galang-5.jpg

Selanjutnya, Kementerian PUPR RI juga telah melakukan pengerukan dan perluasan Embung Camp Vietnam di Pulau Galang dari luas eksisting 0,082 hektar menjadi 0,67 hektar. Kemudian pekerjaan galian seluas 6500 m3 dan timbunan 2000 m3 serta pemasangan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas 5 liter/detik dan reservoir berkapasitas 50 m3 dari Waduk Monggak Rempang yang sudah dilakukan uji coba. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES