Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Aroma Daring di Musim Lockdown

Selasa, 31 Maret 2020 - 09:17 | 97.35k
Dr. Hj. Mutmainnah Musthofa, M.Pd. Kaprodi Magister Pendidikan Bahasa Inggris Pascasarjana UNISMA.
Dr. Hj. Mutmainnah Musthofa, M.Pd. Kaprodi Magister Pendidikan Bahasa Inggris Pascasarjana UNISMA.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejak Kota Malang ditetapkan sebagai Zona Merah pandemic COvid-19, kebijakan pembelajaran daring diberbagai kampus mulai diberlakukan. Tidak ketinggalan kampus tercita Universitas Islam Malang. Berbagai surat edaran Rektor UNISMA dikeluarkan salah satunya adalah kebijakan tentang pemberlakuan semua aktivitas akademik dialihkan online atau dalam jaringan (daring).

Kebijakan Rektor UNISMA ini mau tidak mau harus dijalankan oleh sivitas akademika UNISMA. Bagi dosen yang sudah berkecimpung dalam dunia Internet dan pembelajaran online, kebijakan ini bukanlah hal baru dan sulit, karena sebelumnya beberapa pembelajaran sudah dilakukan daring baik yang synchronous ataupun asynchronous. Tapi tidak begitu dengan sebagian dosen yang lain, yang masih nyaman dengan pembelajaran tatap muka karena dianggapnya lebih afdhol dibanding dengan tidak hadirnya dosen secara langsung di kelas.

Dampaknya adalah perbincangan daring ini begitu hangat diperbincangkan di kampus. Group WA yang khusus membahas masalah pembelajaran online rasanya tidak pernah sepi, bahkan menempati peringkat teratas group yang ada di kampus. Aromanya bermacam-macam yang disampaikan. Ada aroma yasmin yg harum sekali, artinya baik dosen maupun mahasiswa betah berlama-lama di jam-jam perkuliahan Daring. Tapi ada juga aroma yg tidak begitu sewangi melati pun merebak, mahasiswa kelelahan dengan tugas, mahasiswa jadi terkesan manja padahal kuliah Daring sejatinya adalah sama dengan metode di kelas, tapi tanpa tatap muka. Pun juga ada aroma netral yaitu Mahasiwa, Dosen dan Karyawan tetap mengikuti Protokal Kesehatan, tetap mengikuti perkualiana daring tanpa ada suara, sunyi senyap dengan ketaatan yang begitu lillaahi ta’ala.

Dari kondisi inilah dapat kita simpulkan ternyata Allah SWTmengajari kita untuk menambah ilmu, yaitu dengan beberapa aroma yg selama ini tidak mereka dapatkan ketika perkuliahan dilakukan dengan tatap muka. Allah mengajari kita juga untuk menaati peraturan baik Rektorat, Dekanat, Direktorat untuk saling menghargai kebutuhan sesama. Semuanya kembali kepada kita masing-masing sebagai dosen. Aroma mana yang akan diambil. Meskipun ada konsekuensi dari aroma yang kita ambil tersebut, niat kita untuk terus mengajar dengan berbagai kendala yang dihadapi akan menjadi aroma tersendiri.

Selamat Kuliah Daring dengan aroma wangi, sewangi hajar aswat, Barakallaah

*Oleh: Dr. Hj. Mutmainnah Musthofa, M.Pd. Kaprodi Magister Pendidikan Bahasa Inggris Pascasarjana UNISMA.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES