Peristiwa Nasional NKRI Lawan Corona

Surabaya Lockdown Kawasan, Risma Tutup 19 Akses Masuk ke Kota

Senin, 30 Maret 2020 - 19:08 | 873.85k
Suasana penyemprotan disinfektan untuk kendaraan bermotor di salah satu jalan protokol di Surabaya. (Foto: Istimewa)
Suasana penyemprotan disinfektan untuk kendaraan bermotor di salah satu jalan protokol di Surabaya. (Foto: Istimewa)
FOKUS

NKRI Lawan Corona

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Guna menekan angka penyebaran virus corona yang semakin tinggi, Pemerintah Kota Surabaya akan segera menerapkan Surabaya lockdown kawasan atau karantina wilayah. Penerapan lockdown dilakukan dengan cara menutup 19 pintu masuk Surabaya.

Pemkot bersama instansi terkait akan melakukan screening ketat selama 24 jam bagi setiap kendaraan maupun masyarakat yang akan masuk Kota Pahlawan.

Surabaya-Lockdown-2.jpg

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan, bahwa kebijakan ini diambil bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya.

"Jadi intinya kita sudah bersiap untuk melakukan karantina wilayah di Surabaya, karena meningkatnya penderita positif Covid-19 ini yang cukup memprihatinkan," jelas Irvan di Balai Kota Surabaya hari ini, Senin (30/03/2020).

Sembilan belas pintu masuk ke Kota Surabaya tersebut, yakni Stadion Gelora Bung Tomo (Pakal), Terminal Tambak Oso (Benowo), Dupak Rukun (Asemrowo), Kodikal (Pabean), Mayjen rumah pompa (Dukuh Pakis), Gunungsari (Jambangan), Kelurahan Kedurus (Karang Pilang), Masjid Agung (Kec. Gayungan), dan Jeruk (Lakarsantri).

Surabaya-Lockdown-3.jpg

Selain itu, screening juga akan dilakukan di Driyorejo, Benowo Terminal (Pakal), Tol Simo (Sukomanunggal), Mal City of Tomorrow (Dishub), MERR Gunung Anyar (Gunung Anyar), Suramadu (Kec. Kenjeran), Rungkut Menanggal (Gunung Anyar), Wiguna Gunung Anyar Tambak (Gunung Anyar), Margomulyo (Tandes), dan Pondok Chandra (Gunung Anyar).

Menurut keterangan Irvan, hanya kendaraan-kendaraan yang dinilai urgen diperbolehkan masuk ke Kota Surabaya melalui sembilan belas pintu masuk tersebut. Artinya, hanya diperbolehkan bagi mereka yang memiliki kepentingan urusan dengan kebutuhan dasar.

Seperti, tenaga medis, tenaga pemerintahan, kendaraan yang mengangkut bahan pokok dan BBM, serta kendaraan yang mensuplai makanan.

“Jadi hanya plat L (Surabaya) nanti yang boleh masuk, atau mungkin kalau dia bukan plat L tapi dia punya KTP Surabaya. Dan untuk pengemudi ojek online juga kita batasi, kita lakukan seleksi ketat keperluannya apa,” katanya.

Namun begitu, Irvan menyebut, bagi kendaraan di luar plat L maupun masyarakat yang nantinya diperbolehkan masuk ke Kota Surabaya tentunya juga harus dalam kondisi steril.

Maka dari itu, pihaknya akan menyemprotkan disinfektan ke setiap kendaraan atau masyarakat yang memang diizinkan masuk.

Saat ini, kebijakan karantina wilayah sedang dirumuskan oleh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya. Namun, Irvan memastikan, bahwa kebijakan tersebut bakal segera berjalan dalam minggu ini.

“Minggu ini, mungkin dalam satu dua hari ini. Setelah semua posko-posko lengkap, petugas juga sudah terploting semua,” ungkapnya.

Kendati demikian, Irvan mengungkapkan, sejak hari Jum’at (27/03/2020) masyarakat Surabaya secara bertahap sudah mulai dikenalkan dengan kebijakan ini. Pihaknya bersama jajaran kepolisian dan TNI sudah melakukan sosialisasi dan sterilisasi di 19 akses masuk ke Surabaya.

“Mulai hari Jum’at kemarin kita sudah lakukan sosialisasi dan pembatasan-pembatasan (barrier). Jadi kita sudah kurangi yang empat - tiga lajur, menjadi satu lajur. Nanti mungkin akan menjadi satu lajur saja, jika benar-benar urgen,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menambahkan, “Informasi yang kami dapatkan itu, jadi Covid-19 ini (memang) bukan murni dari Surabaya, tapi memang dibawa dari luar. Nah, ini kan yang harus dicegah, harus diminimalisir agar tidak menyebar,” kata Febriadhitya.

Maka dari itu Febri menyatakan kebijakan ini diambil Pemkot sebagai salah satu langkah untuk menekan penyebaran corona atau Covid-19 di Kota Surabaya. Sehingga Surabaya Lockdown diharapkan bisa mengurangi penyebaran corona. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES