Peristiwa Internasional

Korban Pesawat yang Jatuh di Bandara Filipina, Ada Warga Negara Amerika dan Kanada

Senin, 30 Maret 2020 - 18:53 | 69.74k
Pesawat Agusta WW24 yang meledak dan jatuh saat mengangkut tim medis untuk menangani Virus Corona usai lepas landas di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Minggu (29/3/2020), malam. (Foto: Reuters)
Pesawat Agusta WW24 yang meledak dan jatuh saat mengangkut tim medis untuk menangani Virus Corona usai lepas landas di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Minggu (29/3/2020), malam. (Foto: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Delapan awak pesawat Agusta WW24 yang meledak kemudian terjatuh di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Filipina, Minggu (29/3/2020) ada warga negara Amerika Serikat dan Kanada.

Kedelapan korban itu menjalani misi evakuasi medis ke Tokyo, Jepang. Seperti dilaporkan CNN, mereka yang meninggal itu ada warga negara Amerika dan Kanada serta tenaga medis penerbangan, seorang perawat, seorang dokter dan tiga awak pesawat.

Manajer Umum Otoritas Bandara Internasional Manila, Eddie Monreal membenarkan bahwa dalam peristiwa itu menewaskan warga negara Amerika dan Kanada. Hanya saja ia tidak memerinci lebih jauh tentang enam korban lainnya yang seluruhnya adalah warga negara Filipina.

Hingga kini investigasi terhadap insiden tersebut sedang berlangsung.

Sebuah pernyataan awal dari Otoritas Bandara Internasional Manila (MIAA) disebutkan, pesawat itu dilaporkan mengalami masalah teknis saat melaju untuk lepas landas di Runway 06/24.

MIAA mengatakan, kecelakaan itu terjadi di ujung landasan saat pesawat lepas landas. Disebutkan, tim pemadam dan penyelamatnya segera dikirim untuk memadamkan api yang melanda pesawat.

Monreal menambahkan, landasan pacu sempat ditutup sehingga tentu akan menyebabkan gangguan minimal dalam operasi NAIA, yang telah diperkecil sebagai akibat dari banyaknya pembatalan penerbangan karena pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh berbagai negara dalam upaya untuk menahan menyebarnya pandemi Covid-19.

Otoritas bandara juga menolak membahas sebab-sebab kecelakaan itu. Tetapi Wakil Direktur Jenderal CAAP,  Don Mendoza mengatakan pesawat itu layak terbang di udara dan lisensi pilotnya masih berlaku.

Mendoza juga mengkonfirmasi bahwa pesawat yang sama juga digunakan untuk mengangkut peralatan medis ke Iloilo pada hari Sabtu (28/3/2020).

Mendoza menambahkan, sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menerbangkan seluruh armada lainnya karena mereka juga mengoperasikan pesawat evakuasi medis lain yang jatuh di Calamba pada September 2019 lalu.

"Saat ini langkah awal kami adalah mendaratkan seluruh armada. Sebab ini cukup mengkhawatirkan. Kami juga sedang mempelajari peristiwa yang terjadi ini," ujar Mendoza. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES