Meski Sepi Akibat Covid-19, Warga di Karangawen Demak Tetap Berjualan Belalang Goreng

TIMESINDONESIA, DEMAK – Bagi sebagian petani, belalang dianggap sebagai hama pemakan tanaman, namun di daerah Karangawen Demak, belalang dikonsumsi oleh masyarakat.

Banyak sekali penjual belalang di pinggir jalan. Salah satunya adalah Mulyono (25) warga Wonosekar Kecamatan Krangawen.

"Alhamdulillah, di sekitar sini ada 3 titik penjual belalang goreng," ujar Mulyono.

Ia menjual belalang goreng di pos ojek perempatan Karang Awen. "Saya memilih jualan di sini karena lokasinya strategis," ungkapnya.

Mulyono mencari bahan baku belalang di daerah Grobokan. Satu kilo belalang mentah ia ambil dari tengkulak seharga Rp.130.000. Karena selain dijual di pinggir jalan, ia juga menjualnya secara online.

"Biasanya saya membeli 20 kg belalang mentah, tergantung permintaan dari pembeli,” ujar Mulyono.

Satu mika diisi 10 ekor belalang goreng. Ia jual seharga Rp 10.000. Keuntungannya,  setiap har isekitar Rp 300.000.

Selain Mulyono, di pinggir perlintasan kereta api Goreto Karangawen, juga terdapat penjual belalang goreng, namanya Eko (25) Warga Desa Wonosekar.

Setiap hari, biasanya ia mengambil belalang mentah 13 kg. Perkilo belalang mentah dibeli seharga Rp130.000. “Kalau permitaannya rame, saya bisa mengambil banyak belalang mentah,” ujar Eko.

Keuntungan Eko dalam sehari bisa mencapai Rp 210.000. “Keuntungan tidak pasti, kadang dagangan saya tidak habis, tapi alhamdulillah bisa dapat penghasilan,” ujar Eko.

Menurut eko, belalang mempunyai khasiat untuk menambah stamina. "Kalau menurut google, katanya belalang mempunyai khasiat untuk menambah stamina,” ujanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement