Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Memperkokoh Identitas Menuju World Class University

Sabtu, 28 Maret 2020 - 14:01 | 113.15k
Husain Latuconsina, Staf Dosen Departemen Biologi, F-MIPA, Universitas Islam Malang (UNISMA).
Husain Latuconsina, Staf Dosen Departemen Biologi, F-MIPA, Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, hari kini telah memasuki usia 39 tahun sejak berdiri pada 27 Maret 1981. Didirikan oleh para ulama, Kyai, cendekiawan, dan para tokoh Islam. Tujuan utama pendirian Unisma adalah sebagai impelementasi semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan Negara, dalam upaya mempersiapkan “manusia intelek yang ulama dan ulama yang intelek”, yaitu sumberdaya manusia yang unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui implementasi tri dharma perguruan tinggi, sekaligus memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Islam Aswaja.

Seiring perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia, UNISMA juga semakin berbenah dan terus berkembang untuk menjadi Universitas unggul bertaraf internasional, berorientasi masa depan dalam IPTEKS dan budaya, untuk kemaslahatan umat yang berakhlaqul karimah, berlandaskan Islam Ahlussunnah waljama’ah. Unisma telah banyak mendapatkan kepercayaan dari pemerintah dan berbagai elemen masyarakat dalam rangka berpartisipasi dalam mensukseskan Pembangunan Nasional, khususnya dibidang pendidikan. Untuk mewujudkannya maka Unisma terus meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, yang berpihak pada kemaslahatan umat menuju universitas berkualifikasi internasional (world class university).

Unisma sekarang ini telah mempersiapkan diri menuju World Class University, salah satu buktinya adalah Unisma telah menerima mahasiswa asing, dimana pada tahun 2019 sudah terdapat 43 mahasiswa asing dari 15 negara berbeda yakni Amerika Serikat, Belgia, Tajikistan, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Mesir, Palestina, Sudan, Yaman, Suriah,  Kongo, Gambia, Brunei Darussalam serta Timor Leste. Semua mahasiswa asing ini terdistribusi pada berbagai program studi strata 1 yang ada di Unisma. Diharapkan kedepan semakin banyak lagi mahsiswa asing dari berbagai Negara yang menuntut Ilmu di Unisma, sebagai wujud nyata untuk menuju World Class University.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dari lima milestone pendidikan Universitas Islam Malang untuk menuju World class University, sekarang ini telah memasuki tahapan ke-3 yaitu; Research University (2019 - 2023), pada tahapan ini akan dilakukan kolaborasi riset dengan perguruan tinggi luar negeri (join research), pertukaran dosen (lecture exchange), penyelenggaraan konferensi internasional bersama (join committee of international conferencee) dan kolaborasi Publikasi Ilmiah (joint research publication).

Memperkokoh Identitas Ke-Unisma-an

Sebagai kampus di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama, Unisma semakin memperkokoh identitasnya sebagai kampus multikultural dengan memiliki filosofi pendidikan yang jelas, yaitu; dalam bidang aqidah mengikuti prinsip pemikiran imam Abu Hasal Al’asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi, dalam bidang syariah mengikuti salah satu dari empat mazhab (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hambal), sedangkan dalam bidang tasawuf mengikuti imam Ghazali dan Imam Abu Qosim Junaidi Al-Baghdadi.

Dasar-dasar aqidah dan tasawuf ini dijadikan sebagai modal dasar dan menjadi karakter pemikiran dan penggerak bagi seluruh civitas akademika didalam membangun harmonisasi kehidupan bermasyarakat, berbabangsa dan bernegara. Dengan mengimplementasikan empat karakter dasar Islam Ahlussunnah waljama’ah yaitu : 1) Tawassuth (berintikan pada prinsip hidup yang menunjunjung tinggi keharusan berlaku adil dan lurus di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, tidak ekstrim kiri maupun kanan. 2) Tasamuh adalah sikap yang lemah lembut dan saling pemaaf serta merupakan akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama dalam batas-batas yang diajarkan oleh ajaran Islam. 3) Tawazun adalah sikap seimbang atau adil dalam menghadapi suatu persoalan. dan  4) Amar ma’ruf dan nahi munkar adalah perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk dalam kehidupan kampus.

Untuk mewujudkan kampus yang berkarakter Islam Aswaja, Unisma juga meletakan nilai-nilai dasar-dasar (Triologi Unisma) bagi seluruh civitas akademika dalam menjalankan tugas dan fungsi pengabdiannya bagi pengembangan Unisma yang lebih berkarakter, yaitu : Pertama: keikhlasan, yang merupakan sifat terpuji dan akan menghiasi perilaku civitas akademika untuk totalitas pengbadiannya di Unisma dengan hanya berharap keridhaan Allah SWT, dimana keikhlasan menjadi nilai paling utama untuk menghindari amal perbuatan yang sia-sia dari seluruh civitas akademika.

Kedua:  Kejujuran, adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena bernilai tinggi, dengan menjaga ucapan yang harus sesuai dengan perbuatan (kenyataan), karkter kejujuran ini juga sangat penting bagi dosen dan mahasiswa untuk membangun karakter ilmiah yang lebih berintegritas, dan 3) Kerukuran, merupakan suasana di mana antara civitas akademika selalu terjalin saling pengertian dan kebersamaan tanpa terhalang oleh perbedaan yang bersifat materi, paham, atau golongan. Kerukunan diharapkan menjadi modal kuat bagi Unisma untuk bersatu bersama mempercepat pembangunan menuju World Class University, untuk menguatkan baranding “Unisma dari NU untuk Indonesia dan Peradaban Dunia”.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pengembangan karakter bagi civitas academia Unisma diimplementasikan melalui berbagai kegiatan nyata seperti ‘Mbalah Aswaja” yang merupakan kegiatan rutin setiap rabuan terkait kajian-kajian Islam kontemporer dari perspektif Islam Aswaja dengan mendatangkan berbagai narasumber yang memiliki kapasitas dan kapabilitas keilmuan yang mumpuni. Kegiatan ini wajib diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan yang bertujuan untuk menyamakan frekuensi dan menyatukan persepsi dalam mengekspresikan cara pandang dan tindakan yang sesuai dengan Islam Aswaja.

Unisma juga mengembangkan kegiatan kajian Islam Interdisipliner (KISSI) khusus bagi dosen, dimana semua dosen diberikan waktu secara bergilir untuk dapat menjadi narasumber pada kegiatan Islam Interdisipliner dengan dengan membawakan materi keilmuannya yang disinergikan dengan Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama dalam Islam. Kegiatan ini tentunya untuk dapat mengembangkan karkater keilmuan semua dosen agar mampu mensinergikan antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan nilai-nilai Islam. Harapannya agar setiap dosen mampu mengimplementasikan pemikirannya kepada mahasiswa sebagai calon inteletual muda dalam rangka  mempersiapkan “manusia intelek yang ulama dan ulama yang intelek”.

Unisma juga mengembangkan pendidikan karakter bagi mahasiswa dengan mengintegrasikan kegiatan Orientasi Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (Osika Maba) dan Halaqoh Diniyah sebagai pondasi penguatan keagamaan, dan dilanjutkan dengan  Masa transformasi dan Pengembangan Karakter Mahasiswa Baru  (Master Maba) untuk mewujudkan mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan nilai-nilai Agama, serta memiliki kecintaan terhadap nilai-niai ke-aswaja-an dan ke-Indonesia-an.

Menjadi Kampus Anti Radikalisme

Pada hari rabu 27 November 2019 ), Universitas Islam Malang (UNISMA), resmi meluncurkan komitmen sebagai  "Kampus Pelopor  Gerakan Anti Radikalisme". Peluncurannya dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, yang pada kesempatan tersebut turut menyampaikan Kuliah Umum dan mengapresiasi langkah positif Unisma untuk menjadi kampus yang terdepan dalam mempelopori Gerakan Anti Radikalisme. 

Untuk membentengi dan mengatasi luasnya penyebaran paham radikalisme di dunia perguruan tinggi, maka Unisma telah melakukan berbagai strategi. Strategi Pertama yaitu: pengembangan kurikulum akademik dengan berisi mata kuliah pendidikan agama Islam pada berbagai jenjang dan tahapan evaluasinya dilakukan bagi mahasiswa semester akhir, dan pengembangan kegiatan non akademik (kemahasiwaan)  seperti kegiatan Oshika Maba dan Haloqoh Diniyah yang dilanjutkan dengan kegiatan Master Maba dengan mengembangkan tiga karakter penciri Unisma, yakni karakter ilmiah, Islami dan ke-indonesia-an. Tujuannya untuk memenuhi tiga strategi penting yaitu: (i) memetakan mahasiswa dan kelompok mahasiswa yang masih rendah pemahaman agama, (ii) memperkuat landasan ilmu agama dan cinta tanah air sebagai benteng utama untuk menolak faham radikalisme, dan (iii) dan meningkatkan pemahaman ilmu pengetahahuan dan teknologi melalui pengembangan karakter ilmiah

Kedua, Mengoptimalkan peran seluruh dosen dalam pembimbingan dan pengembangan kegiatan akademik dan kemahasiswaan (non akademik), baik sebagai penasehat akademik melalui monitoring dan evaluasi perkembangan studi mahasiswa secara simultan, maupun sebagai instruktur dan pembina berbagai kegiatan kemahasiswaan. Tujuannya untuk mengetahui perkembangan setiap mahasiswa dalam kegiatan akademik dan non akademik, sekaligus memastikan mahasiswa asuhannya tidak terpapar ideologi radikalisme.

Ketiga, mengasah kemampuan literasi bagi civitas akademika melalui berbagai kajian-kajian Islam Aswaja. Tujuannya meningkatkan nalar kritis civitas akademika terhadap segala bentuk informasi yang didapatkan baik melalui media elektronik, media cetak termasuk buku. Sehingga terhidar dari penyebaran informasi hoaks yang menjadi salah satu pintu masuk paham radikalisme.

Keempat, mengembangkan kurikulum yang syarat muatan cinta tanah air dan bela negara serta pendidikan keagamaan pada berbagai kegiatan Pendidikan dan Pelatihan bagi Dosen (tenaga pendidik) dan Pegawai (tenaga kependidikan) secara berjenjang sebagai prasyarat untuk menjadi pegawai tetap dan promosi jabatan struktural. Tujuannya untuk membentengi dosen dan pegawai dari paparan radikalisme.

Kelima, Menetapkan aturan beserta sanksi tegas bagi penyebar ideologi radikalisme dalam kehidupan kampus. Tujuannya sebagai dasar hukum bagi pengambil kebijakan untuk menindak tegas civitas akademika yang melanggar.

Keenam, Membangun kesepahaman seluruh civitas akademika dalam berbagai kesempatan, bahwa Pancasila disetujui oleh kalangan Islam di Indonesia sebagai ideologi nasional yang religius karena sesuai dengan nilai-nilai Keislama, dan inilah yang mendasari keputusan Nahdlatul Ulama (NU) untuk menerima Pancasila sebagai Ideologi negara, karena Pancasila menjadi cara umat Islam mengamalkan konsep Tauhid dan Syariah. Argumentasi ini menjadi alasan mendasar untuk tidak membenturkan Islam dengan Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Menjadi kampus anti radikalisme melalui kegiatan cinta tanah air dan bela negara berlandaskan nilai-nilai Pancasila begitu terasa di UNISMA sebagai kampus multikultural, contoh sederhana adalah pada setiap kegiatan kampus terdapat dua lagu yang wajib dinyanyikan yaitu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathan (Cinta Tanah Air) yang sarat makna pesan cinta tanah air dan bela negara. Selain itu, berbagai pesan bijak dari para ulama NU yang juga tokoh bangsa (terpajang pada berbagai ruang publik di lingkungan kampus) tentang pentingnya Pancasila sebagai ideologi yang perlu dihayati dan diamalkan karena seiring dengan nilai-nilai Keislaman dan Keindonesiaan.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Universitas Islam Malang selama ini adalam rangka memperkokoh identitas sebagai kampus yang multikultural siap menjadi World Class University sekaligus memperkuat branding “Unisma dari NU untuk Indonesia dan Peradaban Dunia”. Selamat Hari Lahir Universitas Islam Malang 27 Maret 1981 – 27 Maret 2020.

*)Penulis: Husain Latuconsina, Staf Dosen Departemen Biologi, F-MIPA, Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES