Peristiwa Daerah

APIK PTMA Gelar Webinar Bahas Tata Kelola Komunikasi Hadapi Covid-19

Jumat, 27 Maret 2020 - 12:14 | 91.77k
Akademisi Ilmu Komunikasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti webinar bertajuk Tata Kelola Komunikasi Hadapi Virus Corona Covid-19. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Akademisi Ilmu Komunikasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti webinar bertajuk Tata Kelola Komunikasi Hadapi Virus Corona Covid-19. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Akademisi Ilmu Komunikasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti webinar bertajuk Tata Kelola Komunikasi Hadapi Virus Corona Covid-19. Webinar digelar Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (APIK PTMA) sebagai bentuk kontribusi keilmuwan asosiasi, institusi dan individu akademisi Ilmu Komunikasi di lingkungan PTMA.

Empat orang pembicara utama mengawali diskusi webinar. Pertama, Dr Rudianto, wakil rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Juga Himawan Muhammad MA, ketua umum APIK PTMA. Ada pula Dani Fadhilah, mahasiswa doktoral Nanjing Normal University China sekaligus dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan.

Selain itu juga ada Ayub Dwi Anggoro, kandidat doktor di Universiti Zainal Abidin Malaysia yang juga dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Webinar dimoderatori Dr Fajar Junaedi, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Yogyakarta-Lawan-Corona.jpg

Dani Fadilah menyebutkan, berdasar pengamatannya di China, masyarakat sangat disiplin ketika pemerintah mengumumkan wabah Corona. "Di China bahkan robot berteknologi kecerdasan artifisial dimanfaatkan untuk memonitor masyarakat yang berpotensi menyebarkan virus sehingga penyebaran virus bisa diisolasi," katanya.

Sementara Ayub Dwi Anggoro mengatakan di Malaysia, otoritas yang memberikan informasi tentang Corona adalah para pejabat yang berkompeten dengan penerapan aturan dan hukum yang tegas. "Di Malaysia, pejabatnya sejak awal serius. Tidak ada pejabat pemrintah yang menjadikan Corona sebagai joke dan guyonan," paparnya.

Hal berbeda terjadi di Indonesia. Menurut Rudianto, ada persoalan yang lebih kompleks yang menjadi persoalan dan tantangan, yakni sumber informasi yang berlimpah, kecepatan dan keterbukaan informasi, keberagaman budaya, serta latar belakang sosial ekonomi yang berbeda. "Seharusnya kecepatan dan keterbukaan informasi dikelola dengan baik dalam hadapi Corona," jelasnya.

Webinar APIK PTMA yang membahas tata kelola komunikasi hadapi Covid-19 ini mendapatkan respon baik dari akademisi. Sebanyak 124 akademisi ikut berpartisipasi. Para akademisi berasal dari Indonesia dan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi doktoral di China, Selandia Baru, dan Malaysia.

Para penggagas berharap, webinar APIK PTMA yang membahas tata kelola komunikasi hadapi Covid-19 ini bisa ditindaklanjuti, sebagai bentuk kontribusi keilmuwan akademisi Ilmu Komunikasi, dalam beragam bentuk aktivitas lain, seperti publikasi buku. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES