Pemerintahan Jemaah Haji 2020

Haji 2020, Kemenag RI Tunggu Keputusan Arab Saudi

Jumat, 27 Maret 2020 - 11:26 | 70.92k
Menteri Agama RI, Fachrul Razi. (Foto: Dok TIN)
Menteri Agama RI, Fachrul Razi. (Foto: Dok TIN)
FOKUS

Jemaah Haji 2020

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag RI) masih terus memantau situasi Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji 1441 H/2020 M, di tengah wabah virus Corona atau Covid-19.

Menteri Agama Fachrul Razi, menyampaikan pihaknya terus melakukan mitigasi penyebaran virus Corona termasuk jika terjadi pembatalan haji tahun ini oleh pemerintah Arab Saudi.

"Kemenag terus mengikuti dan memantau perkembangan kebijakan Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji, termasuk perkembangan pembatasan ibadah yang dilakukan Saudi di dua kota suci, Makkah dan Madinah," kata Menteri Agama Fachrul Razi, dalam keterangan pers, Jumat (27/3/2020).

Fachrul mengatakan, Kemenag RI telah menyiapkan dua skenario yakni disiapkan untuk tetap pelaksanaan haji, atau batal. Sampai saat ini persiapan layanan haji di Arab Saudi terus berjalan, seperti pengadaan layanan akomodasi, transportasi darat, dan katering.

Namun, sesuai surat dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, pembayaran uang muka layanan dan penerbangan belum dilakukan.  Sedangkan terkait pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) masih berjalan, hingga hari ini, sudah ada 83.337 jemaah yang melakukan pelunasan hingga 30 April 2020.

"Jika ternyata haji tahun ini dibatalkan, dana yang disetorkan saat pelunasan, dapat dikembalikan lagi ke jemaah," tambah Fachrul.

Untuk skenario persiapan haji, Kemenag sementara menunda bimbingan manasik haji yang melibatkan banyak orang. Hal ini untuk menekan risiko penyebaran wabah Covid-19 di antara jemaah.

Sebagai gantinya, Kemenag mempersiapkan skenario pelaksanaan manasik haji 2020 dengan distribusi buku manasik agar bisa dijadikan bahan bacaan, memanfaatkan media televisi dan radio untuk proses pembelajaran, menggunakan sarana pembelajaran daring, atau edukasi dan sosialisasi melalui media sosial.

"Skema ini sedang difinalkan. Semoga bisa direalisasikan dalam waktu dekat ini. Skema pembekalan petugas haji yang melibatkan kerumunan juga ditiadakan, diganti dengan pembekalan daring," jelasnya Menag.

Menag RI juga mengimbau tetap mengikuti setiap tahapan haji 2020. Selain itu, jemaah juga tetap sabar dan memantau perkembangan di Saudi. Menag menjamin keputusan yang diambil atas dasar kebaikan bagi semua orang.

"Apapun keputusan Kerajaan Saudi dan Pemerintah Indonesia, itu pasti dilakukan bagi kemaslahatan orang banyak, khususnya para calon jemaah haji," tegasnya.

Tak hanya itu, dalam upaya mitigasi penyebaran virus Corona atau Covid-19 Kemenag juga ikut andil dalam penanganan wabah virus corona di Indonesia. Salah satunya menawarkan penggunaan asrama haji, sebagai tempat isolasi orang atau pasien dalam pengawasan Covid-19. Prosesnya melalui koordinasi antara Kementerian Kesehatan, Pemda, dan pihak terkait.

Aksi ini dimulai dari peminjaman Gedung Utama Asrama Haji Pondok Gede yang mulai awal minggu ini sudah digunakan RS Haji sebagai ruang perawatan pasien dengan status PDP COVID-19. Kemenag RI juga telah membentuk Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 dan mengalokasikan anggaran Rp 311 miliar, dan ditambah dana peduli ASN Kemenag yang pengumpulannya terus berjalan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES