Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Tegal Lockdown, Akses Masuk Kota Ditutup Beton

Jumat, 27 Maret 2020 - 08:37 | 118.73k
Wali kota Tegal, Dedy Yon Supriyono saat mengumumkan lockdown lokal, di Balai kota Tegal, Kamis (26/3). (Foto: yt/udhay_official)
Wali kota Tegal, Dedy Yon Supriyono saat mengumumkan lockdown lokal, di Balai kota Tegal, Kamis (26/3). (Foto: yt/udhay_official)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, TEGAL – Pemerintah Kota Tegal memutuskan untuk mengambil kebijakan local lockdown dan menutup akses keluar masuk kota selama empat bulan ke depan. Kebijakan ini diambil setelah adanya kasus pertama warga Tegal positif virus corona (Covid-19) pada Rabu 25 Maret 2020. 

"Kota Tegal akan gunakan local lockdown ini seluruhnya," kata Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono dalam konfrensi pers di Balai Kota Tegal, Kamis (26/03).

Menurut Dedy, local lockdown di wilayahnya akan berlangsung selama empat bulan dimulai 30 Maret hingga 30 Juli 2020. Pihak Pemkot akan menutup jalan protokol kota dan wilayah perbatasan menggunakan beton. 

"Ada 49-50 titik akan ditutup menggunakan beton, termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier namun MBC beton. Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," ujarnya

Penutupan akses jalan, ungkap Dedy, lantaran khawatir akan merebaknya penularan virus corona di Kota Tegal. Ia beralasan saat ini  banyak perantau asal Tegal yang mudik dari Jakarta.

Edisi-Jumat-27-Maret-2020-tegal-lockdown.jpg

"Kalau dilihat data, di Jakarta sudah ada 495 yang positif. Sementara banyak warga Kota Tegal dan sekitarnya yang merantau di Jakarta. Ini akan berpengaruh buruk untuk masyarakat Kota Tegal." kata Dedy beralasan.

Tentang kebijakannya ini, Dedy mengaku untuk keselamatan warga di kota Tegal. Dia berharap keputusannya diterima oleh semua kalangan.

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," ucapnya.

Selama masa lockdown nanti, Wali Kota Dedy meminta warga yang merantau untuk tidak pulang kampung ke Tegal, termasuk untuk keperluan mudik. Jika kondisi terpaksa, Ia menganjurkam warga agar melapor terlebih dahulu ke gugus tugas covid-19 untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Kepada warga kota Tegal di perantauan, saya imbau tidak mudik selama musim pandemi Covid-19. Ini demi kebaikan kita bersama," kata Dedy. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES