Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Dinkes Indramayu Sebut PDP Virus Corona yang Meninggal Belum Jalani Tes Swab

Kamis, 26 Maret 2020 - 21:33 | 73.58k
Rumah Sakit Mitra Plumbon Indramayu di Jalan By Pass Widasari Kabupaten Indramayu. (Foto: Johan Adriansyah/TIMES Indonesia)
Rumah Sakit Mitra Plumbon Indramayu di Jalan By Pass Widasari Kabupaten Indramayu. (Foto: Johan Adriansyah/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Pria berstatus PDP virus Corona atau Covid-19 yang meninggal dunia di RS Mitra Plumbon Indramayu pada Selasa (24/3/3/2020) lalu, belum dinyatakan positif atau negatif Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid 19 Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara, mengatakan, selama perawatan, pasien berusia 48 tahun itu belum sempat dilakukan tes swab.

"Dengan meninggalnya pasien tersebut sampai dengan jenazah dikremasi belum didapatkan hasil apakah seorang pria PDP tersebut  positif/negatif Covid- 19," ujar Deden, Kamis (26/3/2020).

Deden menjelaskan, pasien berstatus PDP tersebut datang ke IGD RS Mitra Plumbon Indramayu pada hari Senin 23 Maret 2020 sekitar pukul 16.25 WIB.

Ia datang dengan keluhan panas, batuk berdahak, pilek dan sesak nafas, nyeri kepala, nyeri seluruh badan yang dialaminya selama 4 hari.

Mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh Kemenkes, kata Deden dengan adanya gejala tersebut maka orang itu ditetapkan sebagai PDP (pasien dalam pengawasan). Dengan status itu pasien harus segera dilakukan rujukan ke RSUD Indramayu sebagai pasien rujukan Covid-19.

Namun, sembari menunggu proses rujukan, kondisi pasien semakin memburuk dan dinyatakan meninggal dunia.

"PDP pria 48 itu belum melalui pemeriksaan swab, belum dilakukan karena menunggu pasien berada di RSUD Indramayu yang sudah mampu mengambil sampel baik secara SDM maupun alatnya tapi saat dalam proses rujukan pasien kondisinya memburuk dan meninggal," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu itu.

Deden menambahkan, untuk mengantisipasi kelanjutan dari kejadian tersebut selanjutnya tim surveillance dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, sudah melakukan penelusuran dan pemantauan terhadap keluarga maupun karyawan pasien tersebut sesuai protap Kemenkes. 

"Selama 14 hari ke depan dan akan mengambil langkah-langkah selanjutnya sesuai protap surveillance tersebut," ujarnya

Deden mengakui, saat ini pihaknya tengah melakukan simulasi membuka perawatan baru jika bed isolasi yang disediakan penuh dan juga berkoordinasi dengan rumah sakit dalam wilayah Indramayu maupun di luar Indramayu jika di sini tidak mampu menangani atau kondisi penuh.

Seperti diketahui, seorang laki-laki yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona di Indramayu meninggal dunia. Pria berusia 48 tahun itu meninggal di RS Mitra Plumbon Indramayu sekitar pukul 11.45 WIB, Selasa (24/3/2020). 

Direktur RS Mitra Plumbon Indramayu, dr Dedi Rohendi menjelaskan, pria berstatus PDP tersebut merupakan warga asli Kabupaten Indramayu namun sudah lama tinggal di daerah Bekasi.

Korban awalnya datang sekitar pukul 16.25 WIB ke IGD RS Mitra Plumbon Indramayu di Jalan By Pass Widasari Indramayu dengan diantar oleh angkutan online. Ia datang dengan keluhan panas, batuk, pilek, sesak nafas dan nyeri seluruh badan.

"Setelah dilakukan screening, rontgen dan uji lab di ruangan khusus, pasien ini mengalami keluhan sudah empat hari," ujar Dedi kepada awak media, Rabu (25/3/2020).

Melihat kondisi pasien, kemudian dokter paru menyarankan agar pasien tersebut dirujuk ke RS rujukan Covid-19 yakni RSUD Indramayu. Namun saat persiapan untuk berangkat kesehatan pasien memburuk.

"Dan tidak tertolong nyawanya, meninggal dunia," tutur Dedi.

Pasien ini, lanjut dr Dedi cukup mengerti dan mengehendaki untuk dirujuk, karena keterbatasan tempat di rumah sakit akhirnya pasien sementara di rawat di RS Mitra Plumbon Indramayu.

Selama dalam penanganan dan hasil visitasi dari dari dokter spesialis paru-paru tetap menganjurkan agar pasien di rujuk ke rumah sakit yang direkomendasikan CoVid -19.

"Kita juga konsul dulu ke dokter spesialis paru. Hasilnya, gejala yang dialami pasien memang mengarah pada gejala Covid - 19  dan langsung dilaporkan ke Dinas kesehatan. Pasien pun ditetapkan sebagai kategori PDP virus corona," jelasnya

Meski demikian, hingga meninggal dunia pasien tersebut belum bisa ditetapkan positif atau negatif virus Corona. Namun jenazah tetap diberangkatkan ke Cirebon untuk dikremasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES