Kota Cirebon Masuk Zona Merah Walau Tak Ada Kasus Positif Corona, Ini Alasannya

TIMESINDONESIA, CIREBON – Kota Cirebon seharusnya masuk dalam kategori zona merah Covid-19 meski tidak ada warga yang dinyatakan positif Corona. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Edy Sugiarto.

Menurutnya, meski Kota Cirebon tidak terdapat kasus positif Corona, namun hal itu berpotensi meluas karena banyaknya kunjungan ke Kota Udang ini.

Terlebih, Kota Cirebon menjadi pusat aktifitas ekonomi di wilayah Cirebon Raya (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).

"Walaupun wali kota Cirebon tidak menetapkan sebagai zona merah, tapi bagi tim medis ini sudah zona merah," ujar Edy, Kamis (26/3/2020).

Selain banyaknya jumlah kunjungan, rumah sakit rujukan Covid-19 yakni RSD Gunung Jati juga berada di Kota Cirebon, selain RSUD Indramayu. Hal ini mengakibatkan banyaknya warga yang datang ke rumah sakit milik Pemkot Cirebon tersebut.

"Walaupun masih sedikit data di kota Cirebon, tapi data dari daerah lainnya masih banyak, dan semuanya berkumpul di RSD Gunung Jati Cirebon," ujar Edy.

Berdasarkan data yang ada, di kota Cirebon tercatat hanya dua orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dari dua pasien tersebut, 1 pasien masih dirawat intensif di ruang isolasi, dan 1 lagi dinyatakan sembuh.

Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Kota Cirebon, adalah 81 orang. Dimana, 76 diantaranya dalam proses pemantauan, dan sisanya, 5 orang sudah selesai menjalani pemantauan.

Untuk itu, dirinya pun berpesan kepada masyarakat agar bisa menjaga kesehatan, menjaga sosial distancing, membiasakan pola hidup sehat, serta berdiam diri di rumah. Hal tersebut berguna untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. "Mudah-mudahan wabah Corona ini cepat berlalu," harap Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement