Kopi TIMES

Ujian Nasional Ditiadakan dan Peran Sekolah Menjaga Kualitas Lulusan

Jumat, 27 Maret 2020 - 04:17 | 132.76k
Eri Hendro Kusuma, Sekretaris Umum MD KAHMI Kota Batu.
Eri Hendro Kusuma, Sekretaris Umum MD KAHMI Kota Batu.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang terus meluas di wilayah Indonesia pada akhir tahun pelajaran menjadi tantangan berat pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Sejauh ini beberapa opsi telah dilakukan pemerintah untuk melaksanakan pendidikan yang menjauhkan siswa dari penyebaran pandemi Covid 19. Kewajiban “belajar di rumah” sampai penyediaan layanan belajar online bagi guru dan siswa sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga kualitas pendidikan.

Saat ini pemerintah tengah mengkaji berbagai opsi ujian untuk menentukan kelulusan siswa sekolah dasar dan menengah. Dari siaran pers senin, 23 Maret 2020 malam, Ketua Komisi X DPR RI menyampaikan hasil rapat konsultasi via online antara anggota Komisi X dan Mendikbud Nadiem Makarim yang hasilnya adalah meniadakan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2020 dari tingkat SMA, SMP, hingga SD, serta menyiapkan berbagai opsi untuk menentukan metode kelulusan siswa. Menggunakan nilai kumulatif dalam rapor menjadi salah satu opsi pemerintah dalam menentukan kelulusan siswa di tengah pandemi Covid-19 ini.

Implikasi dari kebijakan yang diambil pemerintah dalam menentukan kelulusan mengharuskan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mampu menjawab keraguan sekaligus keinginan masyarakat. Meskipun demikian tanggung jawab pendidikan yang diemban sekolah dalam mewujudkan manusia berkualitas yang unggul, berdaya saing, menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta memiliki etos kerja yang mampu bersaing di tataran global merupakan suatu hal yang tidaklah mudah dan gampang.

Sekolah dalam menjawab opsi kebijakan pemerintah, minimal memerlukan kesiapan dari dua peran sentral (kepemimpinan kepala sekolah dan kesiapan guru) yang saling bersinergi di dalam mewujudkan kebijakan dan tujuan pendidikan nasional.

Faktor Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam kepemimpinannya kepala sekolah harus siap menerima dan melaksanakan perubahan. Keberhasilan sekolah sangat dipengaruhi oleh keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola komponen yang ada di sekolah. Mengatur dan menggerakkan guru yang memiliki berbagai sikap dan latar belakang yang berbeda-beda menjadi salah satu tugas kepala sekolah. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah juga harus mampu menciptakan suasana di lingkungan sekolah yang dapat meningkatkan produktivitas dan loyalitas guru, serta meminimalisir terjadinya konflik.

Merespon opsi pemerintah terkait dengan metode kelulusan yang diserahkan kepada satuan pendidikan, maka kepala sekolah harus mampu memberikan petunjuk dan mendelegasikan tugas baik kepada komponen manajemen sekolah maupun guru dengan tepat dan bijak. Kemudian melakukan pengawasan dan membuka komunikasi secara demokratis  juga sangat diperlukan guna meningkatkan kemauan dan kemampuan tenaga kependidikan untuk bersinergi mewujudkan kualitas pendidikan yang unggul. Konkritnya inovasi dan motivasi kepala sekolah dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan merupakan bagian strategi yang harus dimiliki seorang pemimpin di sekolah dalam menjawab kebutuhan masyarakat.

Kesiapan Guru

Sebagai seorang pendidik,  guru mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan apa yang menjadi tujuan dari pendidikan. Mengadakan evaluasi secara berkala untuk mengetahui bagaimana perkembangan peserta didik merupakan salah satu tugas utama yang wajib dilaksanakan guru. Kemajuan teknologi informasi yang bebrbasis digital perlu dimanfaatkan guru secara lebih maksimal. Pemanfaatan teknologi secara online menjadi aktivitas pembelajaran dan penilaian yang efektif dan efisien dilaksanakan, sehingga kualitas pendidikan ditengah pandemi Covid 19 ini bisa dipertanggung jawabkan.

Merespon opsi kebijakan dari pemerintah terkait peniadaan ujian nasional, guru harus melakukan penilian yang autentik, yaitu penilaian yang menghendaki peserta didik untuk menunjukkan kinerja secara nyata dan bermakna. Integritas guru dalam melakukan penilaian kepada peserta didik menjadi obat keraguan sekaligus jawaban kebutuhan masayarakat untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas secara global.

Guru tidak boleh “alergi” terhadap perubahan, karena hakikatnya dia adalah seorang yang membawa perubahan, dalam hal ini guru sering disebut sebagai agent of change. Peran sentral guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan tidak bisa diabaikan, sehingga memahami akan kekuatan dan kelemahan proses pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas, menjadi modal penting guru untuk selalu melakukan perubah-perubahan penting dalam hal mencari dan menentukan model dan metode pembelajaran yang tepat dan berkualitas.

***

*) Penulis adalah Eri Hendro Kusuma, Sekretaris Umum MD KAHMI Kota Batu.

*) Tulisan opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES