Tanah Retak di Ngebel Ponorogo, Puluhan Warga Terpaksa Mengungsi
TIMESINDONESIA, PONOROGO – Bencana alam tanah retak kembali terjadi di Dukuh Krajan Desa Talun Kecamatan Ngebel, Ponorogo Jawa Timur, Kamis, (26/3/2020). Akibatnya 26 KK terpaksa harus diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Sebenarnya tanah yang berada di seputar Gunung Banyon tersebut sudah pernah mengalami retak 3 tahun lalu, "Setelah terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, retakan-retakan baru timbul lagi, " ujar Camat Ngebel, Yusuf Dharmadi.
Menurutnya, atas kejadian tersebut dua RT terdampak pada ring 1 dengan jumlah KK 23, "Yang semuanya berjumlah 63 jiwa harus diungsikan ke rumah penduduk atau mushala yang aman dari TKP," jelas Yusuf.
Retakan tanah yang terjadi di desa Talun kecamatan Ngebel tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Ngebel AKP Haryono. Menurutnya, lebar rekahan tanah mencapai 25 meter dan melingkar sejauh 500 meter.
"Apalagi akhir-akhir ini curah hujan yang cukup tinggi dikhawatirkan rekahan tanah tersebut longsor," terang Kapolsek.
Kini pihak Polsek Ngebel bersama jajarannya, termasuk Koramil Ngebel berkoordinasi dan kerjasama dengan pemerintah kecamatan dan desa setempat di Ngebel, Ponorogo melakukan evakuasi warga yang terdampak bencana tanah retak tersebut ke tempat yang lebih aman. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Ponorogo |