Peristiwa Daerah

Jumlah ODP dan PDP Covid19 Naik, GP Ansor Jateng Minta Pemerintah Terbuka

Kamis, 26 Maret 2020 - 14:37 | 37.58k
Ketua PW GP Ansor Jateng, H. Sholahuddin All. (FOTO: Istimewa)
Ketua PW GP Ansor Jateng, H. Sholahuddin All. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Sejak pertama kali covid-19 merebak di Jawa Tengah, hingga saat ini telah ada 2.858 ODP dan 275 PDP. Hal ini membuat GP Ansor Jateng mendesak pemerintah membuka informasi data tentang wabah virus ini dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan masyarakat.

Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jateng, H Sholahuddin Aly mengatakan dengan situasi ini, GP Ansor menilai pemerintah sudah saatnya terbuka mengenai data ODP maupun PDP hingga positif. Itu untuk meminimalisasi penyebaran virus yang lebih masif lagi.

"Kami mengusulkan ke pemerintah dari gubernur hingga bupati/wali kota, agar data ODP, PDP, hingga positif dibuka. Tujuannya agar masyarakat tahu titik-titik rawan dan berbahaya supaya bisa saling menjaga dan mengawasi," katanya, Kamis (26/3/2020).

Data terbaru yang berhasil dikonfirmasi oleh GP Ansor Jateng, jumlah pasien corona di Jawa Tengah meningkat dua kali lipat, dari sebelumnya 19 orang menjadi 38 orang, empat di antaranya telah meninggal. Data itu diperoleh pada Rabu (25/3/2020) kemarin.

Pria yang akrab disapa Gus Solah ini mengungkapkan, di kalangan masyarakat saat ini terjadi gejolak, di antaranya kekhawatiran, saling curiga dan bahkan banyak pula yang terlalu menyepelekan penyebaran virus ini.

"Karena ini situasinya sudah mengkhawatirkan. Kemarin peningkatannya sudah 100 persen. Maka perlu ditingkatkan kepedulian warga. Kalau tidak dibuka datanya kan masyarakat enggak tahu dan ini akan menimbulkan masalah sosial," ungkapnya.

Ditegaskannya, penanganan penyebaran virus corona di Indonesia harus ditangani secara bersama, bukan hanya pemerintah, namun harus didukung semua pihak. "Penanganan ini harus bahu membahu kerjasama semua warga dan semua pihak untuk saling menjaga diri dan saling mengawasi," ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah kader GP Ansor di berbagai daerah di Jateng sudah terlibat aktif melakukan pencegahan penyebaran virus corona dengan penyemprotan cairan disinfektan di tempat-tempat ibadah, mulai masjid, geraja, permukiman penduduk, fasilitas publik dan lainnya.

Selain itu, sebagai tindaklanjut atas instruksi dari Pimpinan Pusat GP Ansor untuk menghentikan semua kegiatan yang mengarah pada berkerumun, maka berbagai agenda kaderisasi dan kegiatan keagamaan dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan.

"Kita harus peduli dengan lingkungan sekitar agar wabah virus corona (Covid-19) ini segera tertanggulangi," ungkap Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jateng ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Semarang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES