Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Dibatasi Hanya 20 Orang, Tawur Agung Kesanga Tetap Digelar

Rabu, 25 Maret 2020 - 23:52 | 33.03k
Umat Hindu di Kemuning, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. (Foto: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Umat Hindu di Kemuning, Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. (Foto: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, KARANGANYAR – Hari Raya Nyepi Saka 1942, Hindu di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karaganyar menggelar Tawur Agung Kesanga, di halaman Pure Tunggal Ika Dewi, Rabu (25/3/2020). Namun agenda Melasti yang seharusnya diadakan pada Minggu (22/3/2020) ditiadakan sesuai dengan instruksi pemerintah yang melarang adanya kerumunan karena merebaknya virus Corona.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI), Priyanto mengungkapkan, seharusnya upacara melasti diadakan pada Minggu (22/3/2020) di Umbul Gondangrejo, Desa Kemuning, Ngargoyoso. Namun berhubung adanya perintah dari Pemkab untuk menghindari kerumunan, maka upacara Melasti diadakan di pura masing-masing warga.

“Berbeda dengan tahun lalu, upacara Melasti diadakan di sumber air atau Telaga Madirda. Namun karena ada perenovasian, upacara dialihkan ke Umbul Gondangrejo. Namun akhirnya berujung pada pembatalan. Maka pengambilan air suci diadakan di pura masing-masing namun syaratnya diambil secara sendiri tidak bebarengan,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (25/3/2020).

Dikatakan, umat yang melaksanakan Tawur Agung dibatasi sebanyak 20 orang. Lainnya dianjurkan melaksanakannya di rumah. Biasanya acara Tawur Agung dilaksanakan oleh 100 orang lebih.

“Tahun ini rangkaian upacara tetap sama saja, namun jumlah pendatangnya yang sedikit karena dibatasi,” tuturnya.

Sebanyak 123 Pure umat Hindu di Kabupaten Karanganyar tersebar di Kecamatan Ngargoyoso, Jenawi, Mojogedang, serta di Karangpandan. Upacara yang disarankan di rumah ini berlaku di semua Pure Karanganyar.

“Beberapa umat ada yang melaksanakan upacara Tawur Agung di pure dan di rumah," ujarnya.

Priyanto mengungkapkan, rangakaian upacara menjelang Nyepi tahun 2020 ini, umat manusia harus lebih banyak merenung dan instropeksi diri. Terutama di tengah mewabahnya virus Corona.

“Semua harus diselaraskan. Harus ada penyadaran makhluk. Kita harus istirahat. Suasana hati jadi tentram, lingkungan jadi aman, atmosfer jadi murni. Virus Corona ini musibah, kita harus bisa mengambil hikmah di balik musibah ini. Instropeksi diri, jangan hiruk pikuk keluar. Kita harus menarik diri ke dalam keheningan. Karena dalam keheningan itu, kita menemukan Tuhan,” terang Priyanto usai upacara Tawur Agung Kesanga(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES