Empat Warga Montorna Sumenep Mengundurkan diri dari PKH
TIMESINDONESIA, SUMENEP – Sebanyak empat warga dari 410 penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Montorna, Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengundurkan diri. Pengunduran diri itu berdasarkan kesadaran diri bahwa warga tersebut merasa sudah mampu.
Kepala Desa Montorna, Junaidi, mengungkapkan pengunduran diri warga itu setelah dirinya menyampaikan bahwa PKH diperuntukkan bagi warga yang tidak mampu. Bila terdapat warga yang mampu tetapi masih menerima PKH, dianggap sama dengan pencuri karena telah mengambil hak orang yang tidak mampu.
"Saya sekedar menyampaikan bahwa PKH murni bagi warga yang tidak mampu. Bila ada yang merasa mampu, saya persilahkan mengundurkan diri," kata Junaidi pada wartawan, Rabu (25/3/2020).
Empat warga Junaidi secara tertulis sudah mengundurkan diri. Diantaranya, Helliyatun, Ummamah, Natihah dan Hosna. Kades baru tersebut mengaku bangga di desanya, warga mulai sadar bahwa bergantung pada PKH sama saja mengakui dirinya tidak mampu, meski kondisi keluarganya tidak berhak menerima.
Mantan Aktivis HMI Malang itu bertekad, selama masa kepemimpinannya, dia akan mengurangi jumlah penerima PKH dengan menggerakkan kegiatan ekonomi kerakyatan. Tekad itu akan diwujudkan dengan pengelolaan BUMDES Montorna. Bila program itu berhasil, dia berharap akan menjadi contoh pengelolaan dana desa di Sumenep mampu mendongkrak ekonomi perdesaan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Madura |