Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Dinkes Bondowoso Pastikan Warga Curahdami yang Meninggal Negatif Covid-19

Rabu, 25 Maret 2020 - 16:39 | 72.86k
Pemeriksaan ODP (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Pemeriksaan ODP (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Masyarakat Bondowoso dihebohkan dengan meninggalnya salah seorang warga Kecamatan Curahdami yang diduga meninggal diakibatkan Virus Corona (Covid-19).

Dugaan tersebut bermula karena korban merupakan ODP (orang dalam pantauan). Korban dirawat di Rumah Sakit Soebandi Jember.

Kemudian yang bersangkutan meninggal karena penyakit penyerta. Hal inilah yang kemudian diasumsikan oleh masyarakat sekitar, meninggal akibat Virus Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Muhammad Imron membenarkan ada warga Curahdami yang meninggal dunia. Namun korban memiliki penyakit penyerta yakni diabetes, hipertensi, dan TBC sehingga negatif corona.

Karena dia keluar masuk ke kota yang terjangkit, maka statusnya sebagai ODP. Kemudian dia sakit dan dirawat di Rumah Sakit Situbondo kurang lebih tiga hari. Sebelum akhirnya dirujuk ke Jember.

“Di Rumah Sakit Jember hanya semalam, hanya sempat diperiksa Laborat, hanya darah. Rencananya besoknya, Minggunya mau diambil hembusan ditenggorokannya, namun malam harinya sudah meninggal," paparnya.

Sementara yang bersangkutan kata dia, memang termasuk ODP. Kemudian dirujuk bersama dengan PDP.

“Karena meninggal belum sempat dilakukan swab. Maka oleh RS. Soebandi dikirim kesini dengan protap (prosedur tetap)," jelasnya.

Sebelumnya sudah beredar audio yang menyatakan bahwa warga Curahdami meninggal karena Corona.

Menurut Imron, rekaman audio itu menimbulkan keresahan. Seolah-seolah yang bersangkutan meninggal karena positif Corona. Padahal sejatinya tidak.

"Menimbulkan keresahan, seolah-olah ini meninggal karena positif Corona. Padahal tidak. Dinkes Provinsi juga sudah datang ke Puskesmas, dan RS Soebandi," ucapnya.

Sementara isu keluarga membuka plastik jenazah untuk dimandikan lagi. Itu juga tidak benar. “Hanya dibuka plastik, ingin melihat wajah. Setelah itu ditutup, dan dimakamkan," sambung Muhammad Imron, Kepala Dinkes Bondowoso, menanggapi kabar beredar mengenai warga Kecamatan Curahdami yang meninggal karena Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES