Gaya Hidup

Profesi Nyaman Saat WFH, dari Desainer hingga Programmer

Rabu, 25 Maret 2020 - 15:35 | 105.01k
Fikrah Ryanda Saputra, desainer sekaligus owner Batik Hamparan Rintik (foto: Istimewa)
Fikrah Ryanda Saputra, desainer sekaligus owner Batik Hamparan Rintik (foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Beberapa orang mengeluhkan orderan dan pendapatan yang turun saat menghadapi wabah virus corona atau covid-19. Misal orderan ojek online(ojol) yang makin 'anyep', hotel dan wahana wisata tutup, warung kopi harus tutup begitu saja. Memang, menghadapi wabah ini, pemerintah mengimbau agar masyarakat bekerja di rumah (WFH), tidak berkerumun dan keluar rumah.

Tapi ternyata, masih ada pekerjaan yang tak terpengaruh dengan Covid-19. Bahkan gaya hidup social distancie dan serba online pun sudah biasa mereka terapkan. Malah tetap happy saja meski harus tetap berjuang menghadapi deadline akibat lockdown. Pekerjaan itu antara lain adalah desainer dan programmer.

Fikrah Ryanda Saputra, owner Batik Hamparan Rintik ini mengaku pekerjaanya tak terlalu terpengaruh di tengah terjangan wabah corona. Apalagi soal instruksi social distancing dan bekerja serba online.

"Desainer itu memang kerja banyak di depan komputer. Beberapa desain baju saya buatnya pake PC di rumah atau oret-oret di sketch book. Kalau buat jam kerja sebenernya fleksibel jauh sebelum wabah Covid-19," ujarnya, Rabu (25/3/2020).

Pria yang juga sebagai penyiar ini pun mengatakan bahwa dirinya sudah lama rapat di lini online. Bukan hal baru baginya berkoordinasi secara online.

"Jadi tim kami ya bisa rapat by online. Buat pesenan client briefingnya juga lewat chat aja. Barang kalau udah jadi dikirim langsung ke rumah client pake ojek online, simpel," ungkapnya.

Dirinya pun menganggap wabah ini sebagai challange. Menurutnya dengan adanya himbauan tetap di rumah, lebih banyak inspirasi yang bisa direalisasikan. Dirinya pun memacu diri untuk memperbaiki konten dan konsep.

Sementara itu, Direktur Brilliosoft, Agung Triwibowo mengatakan saat ini pekerjaanya berjalan seperti biasa. Memang, dirinya biasa bekerja di mana saja.

"Malah tambah banyak sekarang pekerjaan saya. Banyak yang minta didulukan. Pembuatan program banyak yang minta selesai sebelum masa darurat (29 Mei)," ujarnya.

Pekerjaannya pun tidak terlalu mengalami perubahan signifikan. Hanya saja, sekarang waktu bekerjanya full di rumah. Sebelumnya, dirinya kerap diminta bekerja di tempat klien. Menghadapi deadline yang semakin maju, Agung mau tidak mau bekerja lebih keras. Malah, bisa lewat jam batas wajar.

"Ya sebenernya nggak ada bedanya sih kerja di rumah atau di tempat klien. Bedanya sih kalau sekarang banyak kerja di rumah bisa pakai celana pendek," ujarnya merespons kondisi WFH saat wabah virus corona atau covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES