Kopi TIMES

E-Learning dan Covid-19

Rabu, 18 Maret 2020 - 13:33 | 842.91k
Haidar Fikri, Alumni Universitas Sebelas Maret.
Haidar Fikri, Alumni Universitas Sebelas Maret.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Pekan ini virus Covid-19 atau yang sering dikenal dengan virus Corona menjadi trending topic di berbagai kalangan, dari pemerintah pusat sampai komunikasi di warung kopi. Penyebaran virus yang sangat cepat inilah yang menjadi perhatian banyak masyarakat luas bahkan sampai di berbagai penjuru dunia. Tercatat 140 negara didunia melaporkan temuan kasus virus corona (kompas.com).

Jumlah kasus ini tergolong sangat fantastis,data terbaru yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, per Senin (16/3/2020), total ada 162.687 kasus infeksi virus corona yang telah dilaporkan di seluruh dunia (kompas.com). Data yang dikutip dari kompas.com menunjukan bahwasanya sangat cepat persebaran virus corona ini. Dan di Indonesia sendiri tercatat jumlahnya 134 per 16/3/2020. Tentu dengan persebaran virus yang sangat cepat pemerintah mengeluarkan beberapa himbauan,yang salah satunya yakni sekolah dan perguruan tinggi mengadakan kegiatan belajar di rumah.

Advertisement

Kebijakan belajar di rumah ini dilakasanakan untuk mengurangi penularan virus dan penyebaranya. Sehingga dalam hal ini teknologi informasi dimanfaatkan dengan baik oleh siswa maupun mahasiswa.Elektronik learning adalah salah satu strategi yang digunakan pendidikan tinggi dalam melaksanakan himauan dari pemerintah ini. Lalu apa sebenarnya elektronik learning atau sering disebut dengan e-learning?

Mengenal E-learning Serta Berbagai Jenisnya

Dampak dari virus corona mendorong perguruan tinggi menghentikan perkuliahan dengan tatap muka,serta menggunakan metode jarak jauh. Tentu metode jarak jauh ini harus menggunakan fasilitas teknologi informasi dan salah satunya yakni e-learning. E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012).

Pengertian e-learning banyak memiliki arti karena bermacam penggunaan e-learning saat ini. Pada dasarnya, e-learning memiliki dua tipe yaitu synchronous dan asynchronous. Pertama Synchronous berarti pada waktu yang sama. Proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama antara dosen dan mahasiswa. Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik secara on line.

Dalam implementasinya, synchronous training mengharuskan dosen dan mahasiswa mengakses internet secara bersamaan. Dosen memberikan materi pembelajaran dalam bentuk makalah atau slide presentasi dan mahasiswa dapat mendengarkan presentasi secara langsung melalui internet. Mahasiswa juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar secara langsung ataupun melalui chat kepada dosen. Synchronous training merupakan gambaran dari kelas nyata, namun bersifat maya (virtual) dan semua peserta didik terhubung melalui internet. Synchronous training sering juga disebut sebagai virtual classroom. Hal ini bisa juga digabungkan dengan live video yang dapat diakses oleh banyak mahasiswa.

Kedua Asynchronous berarti tidak pada waktu bersamaan. Mahasiswa dapat mengambil waktu pembelajaran berbeda dengan dosen yang memberikan materi. Asynchronous training popular dalam e-learning karena mahasiswa dapat mengakses materi pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Mahasiswa dapat melaksanakan pembelajaran dan menyelesaikannya setiap saat sesuai rentang jadwal yang sudah ditentukan. Pembelajaran dapat berbentuk bacaan, animasi, simulasi, permainan edukatif, tes, quis dan pengumpulan tugas.

Aplikasi yang dapat diggunakan untuk pembelajaran online ini jenisnya sangat banyak. Misalnya untuk pembelajaran Synchronous training dapat menggunakan Zoom, perangkat konferensi video (video call dengan banyak audience). Dosen/pendidik juga dapat menampilkan apa yg ada di layar laptop (screen sharing) kepada mahasiswa. Zoom gratis hanya berdurasi 40 menit dgn maksimal 100 peserta. Selain zoom,Google Meet dan Webex dapat menjadi pilihan pendidikan dalam menyampaikan materi kepada mahasiswa secara live.

Sedangkan untuk Asynchronous training dosen atau pendidikan dapat menggunakan Screencastify dan loom. Namun masih banyak aplikasi lainya yang bisa dimanfaatkan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan ajarnya kepada mahasiswa dalam bentuk rekaman. Untuk Melakukan tes, kuis, atau asesmen dosen dapat menggunakan kahootquizizz, dan Googleform.

E-Learning pencegah penyebaran covid-19

Berbagai apilkasi diatas menjadi penunjang elearning sebagai pencegah penyebaran virus covid-19. Pendidik maupun dosen dapat menggunakan metode Synchronous dan Asynchronous beserta berbagai aplikasinya. Tentu hal ini dimaksudkan untuk menghindari kontak langsung antar individu dengan kelompok guna mengurangi persebaran virus covid-19. Namun yang lebih penting untuk diperhatikan ialah mahasiswa dan siswa , menggunakan masa belajar jarak jauh dengan sebaik mungkin karena walaupun dapat dikatakan libur namun kegiatan belajar harus tetap dilaksanakan serta peserta didik dihimbau tidak memanfaatkan waktu belajar dirumah ini untuk bepergian.

***

*) Penulis adalah Haidar Fikri, Alumni Universitas Sebelas Maret.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES