Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Ini Cara Tingkatkan Solidaritas Unisma Malang dan STAI Hasanuddin Pare Kediri

Senin, 09 Maret 2020 - 13:20 | 115.07k
Foto bersama setelah penyerahan cinderamata
Foto bersama setelah penyerahan cinderamata
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisma Malang telah menggelar program kuliah tamu dan kunjungan bersama STAI Hasanuddin Pare, Kediri, Jumat (6/3/ 2020).

Pada acara yang dilaksanakan di Gedung Utsman Bin Affan Lantai 7 Universitas Islam Malang tersebut bertujuan menjaga hubungan baik antara Universitas Islam Malang dengan STAI Hasanuddin Pare, Kediri.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

STAI Hasanuddin merupakan kampus yang menjalin kerjasama bersama Universitas Islam Malang sejak lama. STAI Hasanuddin mengaku banyak belajar dari Universitas Islam Malang.

Begitu juga sebaliknya Universitas Islam Malang banyak belajar dari STAI Hasanuddin yang memiliki progress untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas kampus.

Acara tersebut di isi dengan materi learning Strategy to Face Industrial 4.0 oleh Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph. D selaku Wakil Rektor 1 Unisma. 

Kuliah tamu itu berjalan dengan lancar dan khidmat karena seluruh audien menyimak dengan baik dan menyerap segala informasi yang disampaikan oleh Prof. Junaidi Mistar.

Pada materi  Learning Strategy to Face Industrial 4.0  beliau memaparkan perbedaan learning Industri 1.0, 2.0, 3.0, dan 4.0 yang ternyata perbedaan tersebut adalah pada bidang metodenya.

Pada masa 1.0, yakni masa sebelum 1930, menggunakan classical method, yang mana pembelajaran tersebuta masih menggunakan sistem isolated vocabulary teaching and word inflections, hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan kosa kata dan perubahan kata yang selalu berkembang.

Pada masa 2.0, yakni pada tahun 1940-1960 yang menggunakan  Audio-Lingual Method dengan pembelajaran influenced by behavioral psychology and structural linguistics dan sistem repetition/drill.

Pada masa 3.0, yakni pada tahun 1970-1990, mulai mengembangkan teknik communicative approach.

Sedangkan pada masa 4.0, yakni pada tahun 1990-sekarang, telah sedang menggunakan cooperative learning.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dari penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan telah terjadi, dan akan selalu terjadi. Maka perubahan tersebut harus diikuti agar tidak tertinggal dengan teknologi dan informasi.

Bahkan dalam akhir slide perentasi, Prof. Junaidi Mistar menuliskan ayat Al-Quran surah Ar-Ra’du ayat 11 yang berartikan “sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga dia merubahnya dengan dirinya sendiri” dalam kesimpulan tersebut jelas bahwa perubahan dimulai dari diri masing-masing.

Perubahan yang baik adalah perubahan yang menjadikan keadaan semula menjadi lebih baik, karena tidaklah dikatakan berubah jika keadaannya masih tetap sama.

Pada akhir acara kuliah tamu tersebut diadakan sesi pemberian kenang-kenangan dari Unisma Malang dan STAI Hasanuddin dan foto bersama.(*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Adhitya Hendra

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES