Peristiwa Daerah

Pasutri Penjual Kerupuk di Probolinggo Gagal Umrah, Begini Kisahnya

Jumat, 28 Februari 2020 - 13:28 | 172.39k
Pasutri Siti Khadijah dan Lianto (paling kiri), saat ditemui di kediamannya. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Pasutri Siti Khadijah dan Lianto (paling kiri), saat ditemui di kediamannya. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kebijakan Otoritas Arab Saudi, menutup aktivitas ibadah berdampak pada semua kalangan. Terutama, jamaah umrah dan penyedia jasa travel. Di Probolinggo, Jawa Timur, pasutri penjual kerupuk terpaksa harus kembali dan menunda ibadah umrahnya.

Kejadian itu dialami pasutri Siti Khodijah dan Lianto, warga Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Keduanya tetap beraktifitas seperti biasa, usai keberangkatan ke tanah suci untuk umrah batal.

“Ya mau bagaimana lagi, kami ke sana kan niatnya ibadah karena Allah SWT. Kalaupun gagal, ambil saja hikmahnya,” kata Lianto, Jumat (28/2/2020).

Karena alasan kesehatan dan keselamatan, keduanya pun menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Sebelumnya, pada 27 Februari 2020 lalu, pihak Saudi Arabia Airlines mengumumkan pembatalan keberangkatan ratusan jemaah umrah, di bandara internasional juanda. Lantaran dikhawatirkan adanya penyebaran virus corona.

“Jadwal pesawat sekitar pukul 12 siang. Tapi kami diminta menunggu sampai pukul 16.00 WIB. Tak sampai waktu yang ditentukan, ada pengumuman dibatalkan itu, dari pihak maskapai,” ceritanya.

Edisi-jumat-28-Februari-2020-gagal-naik-hajinyar.jpg

Keputusan Pemerintah Saudi Arabia juga merugikan pihak travel penyelenggara umroh. Akibat penutupan sementara aktifitas ibadah umroh dari seluruh negara itu, salah satu travel di Probolinggo mengalami kerugian sampai milyaran rupiah.

Lantaran ratusan jemaah yang akan berangkat, belum mendapat kepastian. Sementara biaya uang muka untuk hotel dan akomodasi selama di arab, sudah terbayar.

“Hari itu saja, ada sekitar 200 jamaah yang gagal berangkat. Belum lagi jadwal besoknya. Kami harus menyusun jadwal keberangkatan baru, menunggu kepastian dari Pemerintah Arab,” kata pelaksana travel Panglima Express, M. Holil.

Bahkan, ratusan jamaah harus kembali ke tempat pemberangkatan asal, lantaran kebijakan pemerintah arab saudi ini. Termasuk jamaah asal Probolinggo, Situbondo, Bondowoso dan daerah lainnya.

Jamaah berharap, pemerintah Saudi Arabia segera membuka kembali aktifitas ibadah umroh, untuk umat muslim. Sehingga jemaah yang batal berangkat, bisa segera melaksanakan ibadah umroh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES