Wisata

Ada Virus Corona, Pelaku Wisata Banyuwangi Bidik Wisatawan Domestik

Jumat, 28 Februari 2020 - 12:04 | 84.45k
Para pelaku wisata daerah usai diskusi menanggapi dampak virus corona terhadap sektor pariwisata daerah. (Foto: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Para pelaku wisata daerah usai diskusi menanggapi dampak virus corona terhadap sektor pariwisata daerah. (Foto: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kemunculan virus Corona atau Covid-19, berimbas pada sektor pariwisata di Banyuwangi. Tingkat kunjungan wisatawan asing turun drastis. Menyusul kebijakan sejumlah negara membatasi warganya untuk kunjungan keluar negeri, salah satunya ke Indonesia.

“Ada hikmah di balik dari wabah ini, semoga bisa menggeliatkan kunjungan wisatawan domestik ke Banyuwangi khususnya dan ke Jawa Timur pada umumnya, karena banyak pembatalan-pembatalan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Indonesia,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jawa Timur Sujai Asmed, usai menggelar diskusi tentang dampak virus Corona di sektor pariwisata, Jum'at (28/02/2020).

Disebutkan, akibat wabah virus Corona HPI Jatim mendapat laporan adanya tiga kapal pesiar asal Amerika, Eropa dan Australia yang batal berkunjung ke Indonesia.

“Padahal rencananya dua kappa pesiar akan berlabuh di Surabaya dan satu kapal di Probolinggo,” ungkapnya.

Guna memulihkan geliat sektor pariwisata, Sujai berharap pemerintah bisa segera melakukan tindakan yang bisa meminimalisir dampak virus Corona. Khususnya di sektor pariwisata.

Salah satunya bisa dengan memberlakukan diskon tiket pesawat domestik tujuan 10 destinasi wisata baru di Indonesia.

“Seperti tujuan Malang dan Banyuwangi, tujuannya membidik pasar wisatawan lokal dalam negeri,” katanya.

Termasuk dengan memberi pembebasan pajak selama 6 bulan kedepan bagi anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Dengan begitu para pengusaha hotel dan restoran selaku penyokong tumbuh kembang sektor pariwisara, dapat menekan harga.

Sementara itu, Ketua PHRI Banyuwangi, Zaenal Muttaqin menyebut bahwa wabah virus Corona ini bebarengan dengan masa Low Season kunjungan wisata. Yakni bulan Januari hingga April, sehingga semakin memperparah jumlah kunjungan wisawatan ke Banyuwangi.

“Namun dampak virus Corona di Banyuwangi tidak terlalu signifikan karena kunjungan wisatawan asing asal China ke Banyuwangi terbilang sedikit,” katanya.

Tapi, dia berharap merebaknya virus Corona bisa dijadikan momentum untuk mendorong kunjungan wisatawan lokal. Zaenal menambahkan, untungnya pada masa sulit ini, pemerintah telah memberikan regulasi kebijakan khusus atau dispensasi kepada 33 daerah yang termasuk dalam kategori 10 besar destinasi wisata baru Indonesia untuk membebaskan pajaknya selama 6 bulan ke depan.

“Tapi Banyuwangi gak masuk itu, kalau Jawa Timur yang dapat Malang, yang mendapatkan prioritas, mungkin dirasa Banyuwangi masih kategori aman ya,” ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES