Glutera News

Hati-Hati, Stres Jangka Panjang Berdampak pada Kesehatan

Jumat, 28 Februari 2020 - 10:37 | 87.76k
Glutera News.
Glutera News.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ada berbagai hal yang dapat membuat seseorang stres, mulai dari aktivitas harian yang padat, kemacetan lalu lintas atau masalah pribadi. Meski stres adalah bagian normal dari kehidupan, namun stres dalam jangka panjang dapat membawa efek buruk pada kesehatan tubuh, termasuk mengganggu kesehatan jantung. 

Pada dasarnya, stres merupakan reaksi alami tubuh yang muncul ketika menghadapi situasi yang sulit. Ketika tubuh mengalami stres, detak jantung akan meningkat, napas menjadi lebih cepat, otot menegang dan tekanan darah pun akan meningkat. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stres bisa menyebabkan masalah yang lebih luas.

Efek Stres Jangka Panjang

Saat stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin untuk mempersiapkan tubuh dalam merespons sebuah situasi. Dalam jangka, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi stres secepatnya.

Stres juga terkait dengan penurunan kualitas endothelium, yaitu lapisan pelindung dalam pembuluh darah. Hal ini diperkirakan dapat memicu peradangan yang kemudian menyebabkan penumpukan kolesterol dan lemak pada arteri koroner. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama, Anda berisiko mengalami gangguan jantung serius.

Risiko gangguan jantung tidak hanya disebabkan oleh stres itu sendiri, tapi juga karena cara penanganan stres yang salah. Banyak orang cenderung melakukan aktivitas yang tidak sehat, seperti merokok, atau mengonsumsi makanan berlemak dan kolesterol tinggi ketika stres. Hal-hal inilah yang meningkatkan risiko gangguan jantung.

Cara Mencegah Stres

Pada dasarnya, segala hal yang Anda hadapi di dalam kehidupan sehari-hari berisiko menyebabkan stres. Namun, dengan memahami faktor penyebab dan cara mengelola stres, Anda dapat mengurangi risiko gangguan pada jantung.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stres.

1. Selalu berpikir positif dan perbanyak tawa

Berpikir positif dapat membuat hati lebih tenang dan detak jantung lebih teratur. Selain itu, perbanyak tertawa untuk melindungi jantung dari serangan penyakit. Menurut penelitian, dapat menurunkan peradangan arteri, kadar hormon stres, dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

2. Melakukan meditasi

Meditasi juga bisa membantu meredakan stres yang Anda alami. Stres tidak perlu ruangan dan waktu khusus. Anda dapat duduk di tempat yang tenang, seperti di teras rumah, kemudian menarik napas panjang dan embuskan beberapa kali.

3. Jauhkan diri dari media

Mengurangi interaksi dengan media TV, ponsel, atau internet, di malam hari dan di waktu-waktu tertentu, bisa membantu mengatasi stres. Apalagi jika apa yang Anda lihat di media berbau negatif dan berpotensi mengganggu pikiran Anda. Jika stres Anda sudah hilang, Anda bisa mengakses media kapanpun.

4. Jangan memaksakan diri

Jangan ragu untuk berkata “tidak” jika Anda memang enggan menyanggupi untuk melakukan sesuatu. Makin sering Anda merasa terpaksa melakukan sesuatu, Anda akan lebih sering merasa stres. Sebaliknya, terima dengan ikhlas hal-hal yang tidak dapat Anda ubah atau kendalikan.

5. Berkumpul dengan orang-orang tersayang

Stres bisa dicegah dengan cara berkumpul bersama orang-orang yang Anda sayangi dan menyayangi Anda, untuk saling berbagi cerita dan membantu yang sedang kesulitan.

6. Meluangkan waktu untuk diri sendiri

Luangkanlah waktu sejenak untuk bersantai dan lakukan hal-hal yang Anda sukai.

7. Olahraga secara teratur

Olahraga teratur dapat menyingkirkan stres dan membuat Anda lebih tangguh menangani masalah. Olahraga bersama sekelompok teman dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung, sekaligus juga kesehatan emosional.

8. Konseling

Jika Anda merasa tidak dapat menangani stres seorang diri, ada baiknya Anda berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater.

Stres bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan jantung. Jika Anda mampu mengelola stres dengan baik, risiko gangguan jantung pun akan berkurang. Yang tidak kalah penting, terapkan pola hidup sehat dan jauhi faktor-faktor yang bisa mengganggu kesehatan jantung, seperti merokok, minum alkohol, atau pola makan yang buruk.

Bila Anda merasa kesulitan untuk mengendalikan stres, sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, dan jika Anda sudah memiliki riwayat gangguan kesehatan jantung, jangan lupa untuk kontrol pada dokter jantung secara rutin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES