Peristiwa Daerah

Arca Siwa Trisira Desa Pendem Sama dengan Arca Siwa di Candi Dieng

Jumat, 28 Februari 2020 - 00:03 | 218.06k
Arkeolog BPCB Trowulan Jatim saat memeriksa kondisi Arca Siwa Trisira. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia) 
Arkeolog BPCB Trowulan Jatim saat memeriksa kondisi Arca Siwa Trisira. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia) 

TIMESINDONESIA, BATUTemuan Arca Siwa Trisira di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur cukup menarik. Hal ini karena Arca Siwa Trisira tertua yang berasal dari abad ke 7 Masehi ditemukan di Candi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Arca siwa yang digambarkan dalam posisi duduk lalitisana, yaitu kaki kiri di tekuk ke samping di bawah paha kanan sangat jarang dijumpai pada arca-arca gaya Jawa Timuran. 

“Dari perbandingan itu, sementara ini diduga temuan Arca Siwa Trisirah ini diduga bergaya Jawa Tengahan. Bila demikian, maka hal ini semakin menguatkan hipotesa bahwa Candi Pendem (Situs Pendem-red) berasal dari abad ke 10 masehi,” ujar Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kota Batu, Wicaksono Dwi Nugroho, Kamis (27/2/2020).

Temuan Arca Siwa yang berjarak 500 meter dari lokasi temuan semakin menguatkan keberadaan Candi Pendem ini ada kaitannya dengan Jawa Tengah yang diperkirakan terjadi masa perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur. 

arca-b.jpg

“Kita menduga kalau daerah ini adalah kawasan permukiman kuno, ada rumah warga, ada tempat ibadah berupa candi,” ujar Wicaksono. Ia pun semakin yakin bahwa Situs Pendem atau Candi Pendem ini ada kaitannya dengan Prasasti Sangguran. Dimana prasasti Sangguran ini menyebut nama desa tempat para pande besi tinggal, yakni Desa Manunjung yang hingga kini keberadaannya masih belum diketahui.

Arca yang ditemukan ini berbahan batu andesit yang berbentuk manusia yang memiliki tiga kepala, satu badan, dan empat tangan. Arca duduk di atas padmasana berbentuk persegi dalam posisi lalitasana, yaitu kaki kiri di tekuk ke samping dibawah paha kanan, sedangkan kaki kanan menjuntai ke bawah di depan padmasana. 

Kondisi arca dibeberapa bagian dalam kondisi rusak dan aus. Tangan kanan belakang membawa aksamâlâ, tangan kiri belakang memegang camara, yang keduanya dalam kondisi rusak dan aus. 

Tangan kanan depan bersikap varamudra, tangan kiri depan di atas pangkuan dalam sikap  diaramudra. Arca ini memakai vaijayanti (kalung), dan jatamakuta (mahkota). 

“Dari hasil identifikasi diketahui bahwa arca ini merupakan Arca Siwa Trisira atau Arca Siwa Tiga Kepala,” ujar Wicaksono. Siwa Trisirah adalah sebutan Siwa dengan tiga kepala dalam satu tubuh. Tiga kepala pada Siwa adalah ciri yang dominan dari Siwa Mahadewa. 

Sebagai mahadewa, Siwa tampil sebagai the Supreme God yang menjalankan tiga fungsi Trimurti sekaligus, sebagai pencipta, pemelihara, dan pengembali alam semesta ke asalnya. Berkenaan dengan hal tersebut, maka ketiga kepala Siwa Trisirah pun mewakili kekuatan mencipta (sristhi), memelihara (sthiti) dan merusak (laya).

arca-c.jpg

Penggambaran ketiga kepala Siwa Trisirah tersebut adalah dua kepala laki-laki dan satu kepala wanita, ketiganya menggambarkan tiga aspek Siwa. Kepala yang kanan menggambarkan aspek Siwa Aghora, kepala yang tengah menggambarkan aspek Siwa yang Saumya, dan kepala yang kiri menunjukkan aspek feminin dan merepresentasikan sakti (isteri) Siwa.

Asumsi lain menyebutkan bahwa ketiga kepala Siwa dalam Trisirah terkait erat dengan tiga tattwa Siwa di dalam sekte Saiwa Siddhanta. Ketiga tattwa yang dimasud, masing-masing adalah Paramasiwa, merupakan tattwa tertinggi yang tidak berwujud dan berada di alam kehampaan. 

Tattwa kedua adalah Sadasiwatattwa, yaitu tattwa yang berwujud apabila diinginkan, bentuknya adalah mantra yang diucapkan para yogin. Tattwa ketiga adalah Maheswaratattwa, yaitu tattwa yang berkenaan dengan tiga kejadian alam semesta yang menjadi tanggungjawab tiga manifestasi Paramasiwa, yaitu Iswara sebagai pengembali alam semesta ke dalam asalnya, Brahma sebagai pencipta, dan Wisnu yang bertindak sebagai pelindung alam semesta.

Keunikan bentuk arca inilah yang membuat temuan Arca Siwa Trisira di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur cukup menarik. Selain itu, temuan arca ini juga mengungkapkan sejarah baru tentang kemungkinan perjalanan kerajaan Mataram kuno ke Jawa Timur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES