Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Basic Strategi Digital Marketing

Kamis, 27 Februari 2020 - 08:38 | 79.91k
Jeni Susyanti, Dosen FEB Unisma Malang, Kepala Pusat P2KIB Unisma Malang.
Jeni Susyanti, Dosen FEB Unisma Malang, Kepala Pusat P2KIB Unisma Malang.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Bisnis besar selalu memiliki pondasi yang kokoh. Saya yakin hal ini banyak diketahui orang, termasuk anda. Analoginya cukup sederhana; semua gedung yang tinggi, bisa dipastikan memiliki konstruksi pondasi yang memang dipersiapkan untuk menjadi bangunan tinggi. Bukan sebaliknya. Jadi pastikan anda bersiap membangun pondasi anda sekuat-kuatnya untuk mencapai goal bisnis setinggi-tingginya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Digital Marketing bisa didefinisikan sebagai upaya pemasaran dengan menggunakan segala macam teknik melalui saluran distribusi yang terhubung dengan internet dan media berbasis digital. Terpenting untuk dipahami dari definisi tersebut adalah posisi Digital Marketing itu sendiri berada pada ranah strategi bisnis, bukan teknis. Posisi Digital Marketing pada ranah strategi  sebagai sinergi antara social media marketing, email marketing, video advertising, bulk SMS, influencer marketing, display atau mobile ads

Apakah pondasi bisnis yang akan kita bangun berkenaan dengan bisnis online?

Hal pertama yang harus dibangun adalah pemahaman tentang kenapa kita harus mulai membawa bisnis kita untuk masuk ke dalam bisnis online, mengapa bisnis Online?. Pertama karena modal yang dibutuhkan relatif rendah. Kedua membangun bisnis online bisa memangkas banyak hal yang dibutuhkan ketika diperbandingakan dengan bisnis offline. Sebut saja sewa kios, rekrut pegawai, biaya perawatan kios, dan sebagainya. Ketiga Jangkauan market bisnis online sangat luas, 132 juta rakyat Indonesia adalah pengguna internet, 130 juta dari 132 juta tersebut adalah pengguna Facebook dan 53 juta orang adalah pengguna Instagram.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dari data statistik tersebut tampak sebegitu luasnya orang yang bisa kita jangkau ketika menggunakan media online. Jarak dan waktu bisa terpangkas oleh teknologi digital, sehingga jangkauan setiap model bisnis bisa semakin luas.

Pada masa revolusi industri 4.0, bisnis online adalah penyokong utama bisnis offline. Bisnis offline di masa yang akan datang, tidak akan bisa berkembang jika tidak masuk ke dunia online. Untuk saat ini pula telah banyak bisnis offline yang mulai berekspansi ke dunia digital/online. Karena mereka mulai memahami poin ke-3 ini. Anda bisa melihat pada toko-toko di mall yang telah mencantumkan alamat website masing-masing.

Jika pelaku ekonomi kreatif ingin terus eksis, strategi yang mutakhir untuk digunakan adalah strategi digital marketing. Take your action, please visit www.bizzunisma.com

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Jeni Susyanti, Dosen FEB Unisma Malang, Kepala Pusat P2KIB Unisma Malang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES