Peristiwa Daerah

Matan Bumikan Ajaran Tasawuf kepada Mahasiswa Yogyakarta

Selasa, 25 Februari 2020 - 12:16 | 103.85k
Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al-Mutabaroh an- Nahdliyyah (Matan) menggelar kaderisasi di Ponpes Ar Rabithah, Sleman. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al-Mutabaroh an- Nahdliyyah (Matan) menggelar kaderisasi di Ponpes Ar Rabithah, Sleman. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTATasawuf tak hanya menjadi jalan untuk mendekatkan kepada Sang Khaliq. Tasawuf ternyata malah efektif untuk menjaga keutuhan NKRI. Seperti yang dilakukan Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al-Mutabaroh an- Nahdliyyah (Matan).

Matan menggelar kaderisasi di Ponpes Ar Rabithah, Sleman. Mahasiswa-mahasiswa di Yogyakarta dikenalkan ajaran tasawuf agar mereka mampu menerima perbedaan.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum M Hasan Chabibi menjelaskan, kegiatan kaderisasi ini merupakan wujud dari membumikan tasawuf di kalangan milenial.

”Di tengah arus modernisasi yang masif, saat ini jika anak muda tidak memiliki pegangan iman yang kuat, mudah sekali goyah,” kata Hasan dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Selasa (25/2/2020).

Mahasiswa-Ahlith-Thoriqoh-al-Mutabaroh-v2.jpg

Ajaran tasawuf, lanjut Gus Hasan, bisa menjadi salah satu obat dalam menjaga kalangan milenial. Mereka tak akan mudah terombang-ambing. ”Tidak ngumunan, asal upload di medsos. Karena intinya tasawuf itu adalah rendah hati tidak sombong,” jelasnya.

Makanya, pihaknya saat ini begitu masif untuk membumikan tasawuf. Banyak agenda kaderisasi di kota-kota di Indonesia dengan menyasar kalangan mahasiswa. ”Harapannya jika kakak mahasiswa sudah memahami ajaran tasawuf, ke depan mereka bisa menularkan ke adik-adiknya,” ucapnya.

Jika kalangan milenial saat ini nantinya mengenal ajaran tasawuf, perang taggar di medsos yang dampaknya begitu nyata merongrong NKRI akan berkurang. ”Di Jogja kami menyasar mahasiswa banyak di perguruan tinggi dan swasta,” ujar Ketua Matan Yogyakarta M Mustafid.

Mustafid mengungkapkan, Yogyakarta yang selama ini menjadi kota pelajar menjadi kota yang efektif untuk menularkan sampai ke pelosok Indonesia. Ini karena mahasiswa yang kuliah di Yogyakarta ini berasal dari berbagai daerah.

”Sepulangnya dari Yogyakarta mereka bisa membumikan ajaran Tasawuf, mengajak lingkungannya untuk tidak gumunan, tidak mudah terpancing emosinya, agar Indonesia lebih ayem,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES