Pemerintahan

BMKG Tambah Empat Alat Pendeteksi Gempa Tercepat di Jawa Timur

Senin, 24 Februari 2020 - 18:04 | 66.13k
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat menggelar pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (24/2/2020).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat menggelar pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (24/2/2020).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bakal memasang empat seismograf atau alat pendeteksi gempa teknologi terbaru pada empat kabupaten di Jawa Timur. Seismograf ini akan bekerja lebih cepat dalam menyampaikan informasi dibandingkan peralatan yang dipasang sebelumnya.

Jika sebelumnya Seismograf bekerja interval 5 menit pasca gempa, maka alat baru ini mampu mencatat angka lebih cepat yakni 3-4 menit dalam menyampaikan informasi potensi tsunami pasca gempa. 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan jika kecepatan merupakan hal penting karena selama ini sistem yang dirancang pada 2018 belum mampu mengidentifikasi potensi gempa yang mengakibatkan tsunami hingga dua menit setelah goncangan. 

"Ternyata di Palu tsunami terjadi 2 menit setelah goncangan gempa," terang Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat menggelar pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (24/2/2020). 

Pemasangan empat titik Seismograf di Jatim diharapkan bisa meminimalisir risiko akibat gempa yang bisa terjadi kapan saja. Kendati demikian, BMKG berharap bisa menyusul Jepang dalam pemutakhiran rentang waktu tiga menit pasca gempa. "Kita akan mengejar Jepang," tandasnya. 

Dia menambahkan, Jatim memang dilalui oleh patahan aktif. Bahkan potensi gempa berkekuatan magnitudo 8,5 telah diketahui sejak 1970 an lampau. 

Megathrust Jatim kekuatan tertinggi berupa Patahan Kendeng yang melewati Wilayah Surabaya serta beberapa lintasan patahan pendek di sekitar Surabaya dan Tuban. 

BMKG.jpg

"Potensi inilah yang kami monitor dengan sensor tadi. Sensor kami tambah agar lebih presisi dan lebih kuat," jelasnya. 

Pemasangan sensor bertenaga surya tersebut membutuhkan lahan terjal. Rencananya, seismograf akan dipasang di Malang, Ponorogo, Sumenep, dan Pamekasan. Total seismograf di Jatim saat ini 28. Sehingga dengan tambahan empat alat tersebut Jatim akan memiliki 32 Seismograf. 

"Barangkali ada lahan untuk memasang sedapat mungkin tadi ada empat lokasi," tambahnya. 

Agar alat tersebut bekerja akurat dan valid butuh dipasang pada batuan keras. Jika pemasangan pada tanah lepas akan mempengaruhi tingkat akurasi sehingga berpotensi error dan hanya bisa memfilter maksimal 30 persen informasi dini. 

"Sehingga kami upayakan memasang di batuan keras, tidak harus ngebor ke bawah biasanya tersingkap di permukaan," sambung Dwikorita. 

Dia mengimbau agar setelah pemasangan alat tersebut mendapat pengawasan. Supaya tidak dirusak, alat pendeteksi gempa BMKG bisa disimpan di ruang kos seluas 4x4 meter berpagar. Namun biasanya yang paling sering dirusak adalah bagian solar panel mengingat alat ini bertenaga surya. 

"Dengan seismograf, BMKG bisa memantau daerah mana saja yang berpotensi diterpa gempa paling kuat. BMKG bisa melakukan perkiraan tergantung titik-titik yang diawasi," tambah Bambang Setyo Prayitno, Kepala Pusat Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG. 

Seluruh hasil monitoring Seismograf tersebut tidak hanya bisa dipantau di BPBD tapi juga bisa diakses melalui aplikasi WRS BMKG sebagai pusat informasi khusus gempa dan tsunami. Serta informasi BMKG sebagai multi hazard dan early warning system terkait bencana tsunami, cuaca ekstrem dan multi ekstrem.

"Apabila sudah dipasang alat pendeteksi kita jadi tahu daerah mana yang berpotensi gempa paling kuat," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES