Peristiwa Daerah

PJT I Tekankan Pentingnya Kelestarian Sungai Melalui Ludruk di Bendungan Karangkates

Minggu, 23 Februari 2020 - 16:22 | 62.74k
Penampilan Ludruk yang digelar PJT I di Bendungan Karangkates. (Foto : PJT I for TIMES Indonesia)
Penampilan Ludruk yang digelar PJT I di Bendungan Karangkates. (Foto : PJT I for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Perum Jasa Tirta (PJT I) memiliki cara unik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya kelestarian sungai. Yakni melalui pagelaran kesenian ludruk di Bendungan Karangkates, Sumberpucung, Kabupaten Malang, Sabtu (22/2/2020) malam.

Dengan menggandeng ikon ludruk Jawa Timur, Kartolo cs, PJT I mengajak masyarakat untuk lebih mencintai sungai. Hadir dalam kesempatan itu, Dirut PJT I, Raymond Valiant Ruritan.

Masyarakat Kecamatan Sumberpucung dan sekitarnya tampak antusias menyaksikan pagelaran ludruk tersebut. Masyarakat bertahan menyaksikan ludruk hingga pertengahan malam.

Dirut PJT I, Raymond Valiant Ruritan menjelaskan maksud penyelenggaraan kesenian Ludruk. Selain bagian dari HUT PJT I, kesenian ludruk juga untuk menghibur masyarakat.

"Lakon yang diangkat pada penampilan Ludruk ini berjudul Banjir Kemarau. Ini judul yang sangat kontras untuk memahami banjir di tengah kemarau atau kemarau yang mengalami banjir di situasi serba kontras saat ini," ujar Raymond.

Dia menjelaskan, kondisi kontradiktif terhadap lingkungan banyak terjadi. "Ada yang senang gembira, sedih, kaya dan miskin. Untuk itu, kami ajak masyarakat ramah terhadap sungai. Seperti tidak mengotori sungai dengan sampah atau mencemari dengan limbah," tuturnya.

Raymond menegaskan, Jatim menjadi salah satu wilayah penyangga air untuk kebutuhan hidup masyarakat. Ironisnya, kata dia, masyarakat hidup dari air dan juga mengotori air.

"Jika perilaku masyarakat tidak diubah, maka air bisa jadi musibah. Kita hidup dekat air tapi sering kali mengingkari eksistensi air," katanya.

Menurutnya, pertunjukan ludruk lebih dari 150 menit itu cukup menyita perhatian masyarakat Malang, khususnya di wilayah Hulu Brantas di Karangkates.

"Ini pendekatan budaya di wilayah hulu. Generasi saya ikut menikmati ludruk saat itu. Sutami ini adalah bendungan pertama di Brantas di Jatim, sehingga kami juga ingin beri hiburan bagi masyarakat sekitar waduk dalam rangka HUT ke 30 tahun PJT I ," paparnya gamblang.

Masih kata Raymond, PJT I terus berupaya mengkampanyekan pelestarian lingkungan sungai melalui budaya, salah satunya melalui penampilan ludruk di Bendungan Karangkates ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES