Pendidikan

Tahun Ajaran Baru, Beasiswa Bidikmisi Berubah Menjadi KIP Kuliah

Jumat, 21 Februari 2020 - 08:31 | 246.83k
Raker IAIN Kendari bersama Kemenag RI dan pejabat setempat. (foto: kemenag RI for TIMES Indonesia)
Raker IAIN Kendari bersama Kemenag RI dan pejabat setempat. (foto: kemenag RI for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mulai 2020 ini pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan mengganti beasiswa bidikmisi menjadi KIP Kuliah (Kartu Indonesia Pintar Kuliah). 

Hal ini diungkapkan Kepala Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kemenag, Ruchman Basori, pada Rapat Kerja IAIN Kendari tahun 2020 di Jakarta, Kamis (20/2/2020) tadi malam.

Menurut Ruchman, penggantian nama itu juga ikut mengubah sistem seleksi serta persyaratan penerima beasiswa dimaksud. Salah satu perubahan itu antara lain penerima KIP kuliah harus merupakan penerima KIP saat masih menjadi siswa MA/SMA sederajat atau Program Keluarga Harapan (PKH). 

"Jadi mulai sekarang mohon disosialisasikan kepada siswa penerima KIP agar mendaftar", kata Alumni UIN Walisongo ini. 

Kuota IAIN Kendari tahun ini 175 mahasiswa, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 70 orang. "Kuota ini bisa saja bertambah apabila ada PTKI yang kuotanya tidak terserap maka bisa didistribusikan ke kampus lain yang memiliki jumlah pendaftar KIP kuliah lebih banyak," jelasnya.

Secara nasional, jumlah penerima KIP Kuliah di PTKI sebanyak 17.565 mahasiswa. Naik signifikan dari tahun sebelumnya sebanyak 11.000 penerima beasiswa. Peningkatan ini diharapkan ikut meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat berprestasi dan kurang mampu secara ekonomi.

Selain penyediaan beasiswa, Kementerian Agama juga berkomitmen membangun mutu PTKI melalui dukungan anggaran untuk penyediaan sarana prasarana pendidikan salah satunya melalui skema SBSN.  IAIN Kendari telah dua kali memperoleh anggaran dari skema SBSN untuk pembangunan gedung kuliah dan laboratorium terpadu pada tahun 2018 dan 2019.

Ruchman berharap, penyediaan sarpras tersebut juga ikut dibarengi dengan komitmen budaya mutu pelayanan pendidikan di lingkungan tenaga pendidik dan kependidikan.

"Salah satu ciri kampus bermutu, usahakan menjadi yang terbaik, kalau belum bisa, menjadi yang pertama, kalau tidak bisa menjadi yang pertama maka harus memiliki distingsi atau berbeda dengan yang lain," ujarnya usai sosialisasi perubahan beasiswa bidikmisi menjadi KIP Kuliah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES