Kopi TIMES

Kartu Prakerja Milenial

Jumat, 21 Februari 2020 - 00:20 | 121.40k
Rio Era Deka, S.Pd., Gr., MM, Alumni Magister Manajemen UNISMA / Pengelola Jurnal Pascasarjana UNISMA.
Rio Era Deka, S.Pd., Gr., MM, Alumni Magister Manajemen UNISMA / Pengelola Jurnal Pascasarjana UNISMA.

TIMESINDONESIA, MALANG – Nurhajati, guru besar Universitas Islam Malang bidang manajemen  dalam bukunya “Manajemen Perubahan” menyatakan sebagian besar orang dapat melihat langsung perubahan ini justru menghalanginya dengan pesimis, mengatakan tidak mungkin. Akan tetapi jika berhasil, maka yang lain akan mengatakan sebenarnya mereka juga dapat melakukanya asal ada kerja keras. Perubahan akan terus dilakukan pemerintah dengan program – program baru bagi masyarakat. Salah satu program terbaru adalah Kartu Pra-kerja bagi pengangguran milenial.

Kartu Pra-kerja merupakan pelatihan vokasi yang ditujukan bagi masyarakat yang anggarannya sudah disiapkan pemerintah Jokowi sebesar Rp 10 Triliun. Sasaran yang dituju adalah masyarakat pada tingkat angkatan kerja. Angkatan kerja produktif di indonesia berusia 15-64 tahun. Rata – rata angkatan kerja di Indonesia dihuni oleh generasi milenial. Dari data Badan Pusat Statistik (2019) angkatan kerja yang sudah bekerja atau biasa disebut tenaga kerja adalah sebanyak 136,18 juta orang, sedangkan pengangguran sebanyak 7,05 juta orang dari jumlah keseluruhan angkatan kerja 2019 di indonesia. 

Angkatan kerja generasi milenial adalah generasi X menurut kelompok demografi. Menurut para ahli dan peneliti menentukan rentang generasi milenial dengan kelahiran awal tahun 1980-an hingga awal tahun 2000-an sebagai akhir kelahiran. Mereka selalu menggunakan teknologi dalam kegiatan sehari-hari. Dalam pekerjaan, generasi milenial lebih tertarik dengan pekerjaan yang bermakna daaripada sekedar mendapat bayaran.
Tidak mengherankan lagi ketika Presiden Jokowi memilih 7 staf khususnya berisi anak muda dari generasi milenial. 7 Staf khusus dengan rentang umur 23 tahun sampai dengan 36 tahun.dilihat dari umur staf khusus presiden merupakan generasi milenial terbaik bangsa dan termasuk sebagai angkatan kerja Indonesia. 

Aminuddin Ma’ruf salah satu dari staf khusus milenial menyatakan bahwa timnya sudah membahas banyak inovasi dari program Kartu Pra-kerja. Program ini akan diluncurkan pada tahun 2020 menunggu ditandatangai presiden melalui Perpres terlebih dahulu. Kartu pra kerja akan sangat mendukung sekali bagi generasi milenial saat ini karena diharapkan pemilik Kartu Pra-kerja dapat memilih langsung pelatihan melalui platform digital sesuai kriterianya masing-masing.

Irlandia sebagai salah satu negara yang sudah menerapkan program kartu pra kerja yang mirip dengan program pemerintah indonesia. Tunjangan kartu pra kerja Irlandia diberikan bagi warga yang berumur kurang dari 66 tahun dan menganggur setidaknya tiga hari setelah seminggu menganggur. Tunjangan yang diberikan sebesar Rp 3 Jutaan per minggu dan bayaran ekstra untuk mereka yang memilki anak. Namun, tunjangan tidak diberikan kepada tenaga kerja yang meninggalkan pekerjaannya secara sukarela dan kehilangan pekerjaan dikarenakan melakukan pelanggaran. Tunjangan tidak semerta-merta diberikan secara percuma, akan tetapi tenaga kerja wajib menghadiri pertemuan dan pelatihan yang diadakan Departemen yang bertujuan untuk membuat tenaga kerja kembali bekerja. Namun, tunjangan dapat gagal apabila penerima tunjangan meninggalkan pekerjaan sukarelanya, kehilangan pekerjaan karena pelanggaran, berusia di bawah 55 tahun dan menerima redundansi, serta tidak menghadiri pertemuan yang bertujuan untuk membuat penganggur kembali bekerja.

Di negara kita, warga yang ingin mendapatkan Kartu Pra-kerja harus melalui berbagai proses. Mulai mendaftar di website Kemenaker hingga memberikan evaluasi dari proses pelatihan yang diberikan. Aturan pendaftaran yang lebih dulu mendaftar akan dapatmengikuti pelatihan terlebih dahulu. Bukan berarti dalam pendaftaran tidak ada seleksi. Seleksi dilakukan pemerintah melalui online. Kemudian peserta mengikuti pelatihan dengan biaya pelatihan yang ditanggung pemerintah.

Implementasi dari program Kartu Pra-kerja harus sesuai fungsi sebagai proses transformasi. Para pemilik Kartu Pra-kerja yang tidak terlatih diubah menjadi terlatih, berkemampuan, berkualitas, dan mampu berjiwa entrepreneur.  Proses tranformasi ini akan dapat menyebabkan mereka tidak hanya mendapatkan pekerjaan akan tetapi dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Oleh karena itu program ini adalah salah satu alternatif terbaik mengurangi pengangguran di indonesia yang perlu didukung implementasinya. (*)

***

*)Penulis: Rio Era Deka, S.Pd., Gr., MMAlumni Magister Manajemen UNISMA / Pengelola Jurnal Pascasarjana UNISMA.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES