Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Istiqomah Puncak Kesuksesan

Sabtu, 15 Februari 2020 - 17:51 | 143.30k
Yoyok Amirudin, Dosen Fakultas Agama Islam Unisma Malang dan Penulis buku Pendidikan Islam Humanis.
Yoyok Amirudin, Dosen Fakultas Agama Islam Unisma Malang dan Penulis buku Pendidikan Islam Humanis.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANGKhoirul a’mali ma qolla wa dalla

(Sebaik-baik pekerjaan adalah yang sedikit dan terarah)

Tidak ada di dunia ini melakukan pekerjaan selesai tanpa adanya permulaan. Seribu langkah diawali dengan satu langkah. Berhitung pun tidak langsung 10, tentu diawali dengan angka satu. Awal adalah penentu segala-galanya. Tentu dengan keuletan dan kegigihan yang tinggi agar pekerjaan itu berhasil. Konsistensi dan kesungguhan itu vitamin yang mujarab dalam sebuah melakukan pekerjaan.

Cita-cita manusia di dunia tidak lain bertujuan untuk meraih kesuksesan baik dunia dan akhirat. Keduanya harus seimbang, berbuatlah untuk akhiratmu seolah-olah kamu mati esok hari dan berbuatlah untuk duniamu seolah-olah kamu hidup selamanya. Khalifah Umar berkata ”tidak ada emas yang turun dari langit”. Artinya manusia harus berbuat sesuatu untuk mendapatkan harta di dunia, tidak tiba-tiba harta turun dari langit.

Belajar pada tokoh Abu Hanifah seorang penjual kain, Abu Qosim al Junaidi mempunyai toko kaca. Bagaimana sosok Kyai Hasyim di samping mengembangkan pondok Pesantren juga bisnis jual beli kuda di Pasar Cukir Jombang. Sosok Gus Dur di awal pernikahannya dengan Bu Nyai Sinta, beliau jualan kacang dan es batu di samping ia berdakwah.

Tidak ada rasa malu untuk berbuat apapun walau cucu dari pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Malu berbuat maka tidak akan ada yang diraihnya, hidupnya mengalir mengikuti kehendak orang lain dan menunggu takdir. Bukankah Al Quran surah Ar Ra’d: 11 mengingatkan “Allah tidak akan merubah nasib seseorang, selama seseorang tersebut tidak ada perubahan”.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Inilah yang dimaksud dengan hukum kausalitas (sebab akibat). Jika anda makan, maka akan kenyang, jika minum maka dahaga hilang, jika sikat gigi maka gigi akan putih. Sama halnya pekerjaan, jika anda berjualan maka akan mendapatkan keuntungan. Ada tukang bekerja, setelah itu mendapatkan upah. Begitupula Allah menjanjikan dalam surah Al ‘Asr, jika kita berbuat baik kepada orang lain, maka hidup kita tidak akan merugi.

Untuk meraih kesuksesan perlu adanya plan (rencana), perlu impian, dan perlu target. Ketika berbuat sesuatu tanpa adanya target yang jelas maka hasilnya pun tidak jelas. Belajar dari pemain sepak bola, untuk membuat gol butuh tendangan terarah dan terukur. Terarah artinya ketika bola ditendang tepat sasaran, tidak melenceng sejengkal pun. Terukur bermakna ketika bola ditendang tidak ada pemain lawan yang bisa menghadang lajunya bola. Penendang bisa memperhitungkan “tendangan ini saya tendang kencang atau pelan”.

Begitulah target yang harus dimiliki pekerja. Target harian, target bulanan dan target tahunan. Karena dengan target visi dan misi lembaga atau organisasi akan tercapai. Tentu dengan kerja keras, cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

Andaikan anda seorang pelatih sepak bola, maka hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah memiliki rencana yang jelas (lesson plan). Semakin sering membuat rencana dalam melatih akan memudahkan pelatih membuat rencana. Contoh, untuk mensolidkan tim sepak bola dibutuhkan rencana dalam latihan adalah outbond dan mini game. Untuk melatih ketepatan dalam menendang bola maka rencana latihannya adalah bagaimana menendang bola dari tengah lapangan dan mengenai mistar gawang yang atas. Perumpaan sepak bola ini adalah untuk mengasah skill (kemampuan) yang kita miliki.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pepatah Indonesia mengatakan sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Pekerjaan apapun pastinya menumpuk dan banyak, jika itu semua hanya di angan-angan tidak akan selesai. Oleh karenanya dikerjakan yang urgen dahulu, sedikit demi sedikit akan selesai. Tidak ada pekerjaan yang tidak selesai, yang ada hanyalah kemalasan dalam diri kita.

Anda seorang penulis, untuk menghasilkan sebuah karya, hal yang pertama adalah menulis dan menulis. Menulis sedikit demi sedikit, hasilnya akan lebih bagus daripada menulis 1 hari 10 halaman setelah itu tidak menulis sama sekali. Sedikit yang istiqomah itu lebih baik daripada banyak namun jarang dilakukan.

Di samping itu dibutuhkan manajemen waktu yang pas agar cepat selesai. Tandziimul ‘amali yuwaffiru nishful waqti (Pengelolaan pekerjaan itu mempersingkat separuh waktu kerja). Dengan usaha istiqomah walaupun sedikit, penuh dengan konsistensi niscaya kesuksesan di depan mata.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

***

*)Penulis: Yoyok Amirudin, Dosen Fakultas Agama Islam Unisma Malang dan Penulis buku Pendidikan Islam Humanis.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*)Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi. 

*)Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES