Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Doktor PAI Muktikultural Unisma Malang Mencetak Ilmuwan Muda yang Tangguh

Jumat, 14 Februari 2020 - 20:38 | 103.50k
Foto bersama Winarto Eka Wahyudi dengan Para Penguji. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Foto bersama Winarto Eka Wahyudi dengan Para Penguji. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Gelar Doktor kini telah resmi disandang oleh Winarto Eka Wahyudi. Seorang anak tukang becak motor dari Jombang, telah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan tujuh Guru Besar di Gedung Utsman Ibn Affan, Unisma Malang, Jumat (14/02).

Jenjang akademik tertinggi ini ia raih nyaris tanpa kendala berarti, walaupun terlahir dari keluarga yang mempunyai ekonomi terbatas.

“Capaian ini, saya yakini bukan dari usaha saya sendiri. Tentu ada percik dan siraman doa dari kedua orang tua yang selalu mengguyur di setiap langkah akademik yang saya lalui,” ungkapnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI unisma.ac.id

Sebagai informasi, Eka merupakan anak pertama dari pasangan Surip Wahyudi yang saat ini masih berprofesi sebagai penarik becak di stasiun Jombang, sedangkan ibunya bekerja serabutan, kadang jualan teh poci namun kalau sedang luang juga menjadi penjahit.

Winarto-Eka-Wahyudi.jpgWinarto Eka Wahyudi saat mempresentasikan disertasinya.

Sejarah hidupnya dalam meraih jenjang akademik juga ia lalui sambil bekerja. Baik sebagai guru pramuka, guru TPQ, pegawai museum NU yang merupakan ikhtiarnya untuk menyambung hidup selama menjalani perkuliahan.

Dengan kerja keras dan ikhtiarnya, pria kelahiran 1990 ini belum genap berusia 30 tahun sudah berhasil menggondol gelar doktor.

Hal membanggakan lainnya, studi S3 ini ia peroleh melalui beasiswa dari Kementerian Agama Republik Indonesia melalui program 5000 Doktor.

Sebagai seorang yang memiliki latar belakang keluarga non-pendidikan, tentu capaiannya ini menjadi sejarah tersendiri. Baik ayah maupun ibunya bukan seorang yang berpendidikan tinggi. Namun karena kegigihannya, ia berhasil mencetak sejarah dalam keluarga.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI unisma.ac.id

Baginya, yang terpenting adalah berkhidmat. Berusaha memberikan manfaat baik waktu dan pikiran tidak hanya untuk diri sendiri. Eka yang saat ini menjadi pengajar di Universitas Islam Lamongan ini, juga aktif di dalam organisasi kemasyarakatan.

Alumni Unisma Malang itu tercatat pernah aktif di Ikatan Pelajar NU selama tujuh tahun, kemudian di LTN NU Jawa Timur, dan saat ini diamanahi sebagai ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM NU Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES