Peristiwa Daerah

Mahasiswi Asal Sidoarjo Sempat Terjebak di Wuhan, Begini Perasaan Orang Tuanya

Sabtu, 15 Februari 2020 - 12:22 | 46.45k
Iklima Dian Badila dan Nusa Yaumil Choir, dua mahasiswi asal Sidoarjo yang kuliah di Wuhan University. (Foto: istimewa)
Iklima Dian Badila dan Nusa Yaumil Choir, dua mahasiswi asal Sidoarjo yang kuliah di Wuhan University. (Foto: istimewa)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Merebaknya wabah virus Corona tak hanya dirasakan dampaknya oleh warga China, namun juga warga Indonesia, tak terkecuali Hj Nurul Umamah yang kedua anaknya sedang kuliah di Wuhan University.

Perempuan asal Sidoarjo ini mengaku resah selama dua pekan lebih sejak virus Corona menyeruak. Hal itu karena buah hatinya, Iklima Dian Badila menempuh kuliah S2 Jurusan Ekonomi Bisnis di Fakultas Ekonomi dan Nusa Yaumil Choir di Fakultas Kedokteran Wuhan University.

"Saat itu kami benar-benar gelisah dan dag dig dug. Gek, ini anak-anak cewek dua-duanya. Namun kami terus berdoa, semoga mereka semua diselematkan oleh Allah dari mara bahaya," tutur Nurul Umamah kepada TIMES Indonesia. 

Kedua putri Hj Nurul Umamah itu termasuk dalam 238 WNI lebih yang masih berada di Wuhan saat virus Corona mencuat. Terlebih saat itu sedang musim liburan.

Keresahannya berkurang setelah pemerintah Indonesia mengambil tindakan menjemput para WNI itu dan dibawa ke Natuna. Bahkan rencananya Sabtu (15/2/2020) ini mereka akan dikembalikan ke daerah masing-masing, termasuk 65 mahasiswa dari Jawa Timur.

 "Alhamdulillah, cak. Anak-anak udah dijemput sama pemerintah. Terima kasih kepada pemerintah dan semuanya yang telah memperhatikan anak-anak hingga pulang ke daerahnya. Termasuk pemerintah Jatim dan Sidoarjo’," ujarnya.
 
Menurut Umamah, kedua anaknya tiap musim liburan semester itu biasanya pulang ke Indonesia. Namun liburan kali ini tidak pulang dengan alasan ingin jalan-jalan atau refreshing ke Shanghai di mana kakaknya, Alif Ilat Akbar, dulu kuliah.

Rencananya mereka berangkat ke Shanghai pada 24 Januari lalu. Namun sebelum mereka berangkat, pada 23 Januari pemerintah China sudah melarang semua warga bepergian sebab ada penyebaran virus Corona.
 
 "Anak-anak sudah beli tiket. Karena semua kendaraan pesawat, travel dan kereta dilarang berangkat, akhirnya anak-anak bertahan di asrama kampus dan hampir semua kota bagai kota mati kata anaknya," ungkap perempuan lulusan PGAN Jombang ini.
 
Kondisi itu, lanjutnya, membuat anak-anaknya ketakutan. Namun demikian mereka semua tabah. "Kami selaku orang tua selalu menghubungi mereka melalui video call untuk memberi dorongan moral pada mereka agar tabah dan tawakal dan selalu berdoa. Insya Allah, Allah akan memberi pertolongan," ungkap Umamah (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES