Peristiwa Nasional

Mahfud MD Klarifikasi 'Dokumen Sampah' Veronica Koman

Jumat, 14 Februari 2020 - 16:08 | 73.85k
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD memberikan klarifikasi perihal pernyataannya yang menyebut bahwa data aktivis HAM Veronica Koman soal korban meninggal dan tahanan politik Papua adalah sampah. 

"Saya tak pernah mengatakan surat yang diberikan oleh Veronika Komang kepada Presiden itu sampah," tulis @mohmahfudmd di Twitter seperti tikutip TIMES Indonesia, Jakarta, Jumat (14/2/2020).

Kata dia, konteks sampah yang dimaksud yaitu soal ucapan Veronica yang menyebut telah menyerahkan data itu kepada Presiden Jokowi di Australia. "Yang saya katakan: Kalau ada info bahwa Veronika menyerahkan surat kepada Presiden di Canberra itu info sampah saja. Sebab saat itu saya ada di sana, saksi mata: tak ada Veronika, apalagi nyerahkan surat," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Menko Mahfud MD menilai dokumen yang diserahkan aktivis hak asasi manusia Veronica Koman kepada Presiden Jokowi bukan sesuatu yang penting.

Mahfud mengaku tidak mengetahui apakah dokumen tersebut benar-benar sudah diserahkan langsung kepada Kepala Negara. "Saya tahu surat seperti itu banyak. Orang berebutan salaman, kagum kepada Presiden, ada yang kasih map, amplop, surat gitu, jadi tidak ada urusan Koman atau bukan. Kita tidak tahu itu Koman apa bukan. Itu anulah, kalau memang ada ya sampah sajalah," tambah Mahfud

Dokumen itu katanya berisi data-data tentang kejadian di Nduga, Papua, sejak Desember 2018. Veronica mengatakan timnya berhasil menyerahkan dokumen itu kepada Presiden Jokowi saat kunjungan Jokowi ke Canberra, Australia.

Lewat akun Twitter-nya, Veronica menyebut timnya menyerahkan langsung dokumen tersebut saat Jokowi berada di Canberra, Australia. Veronica menyebut dokumen itu memuat nama dan lokasi beberapa aktivis Papua. Veronica menjelaskan bukan dia yang menyerahkan dokumen itu.

"Di rilis jelas saya tulis bahwa saya terbitkan rilis dari Kota Sydney, sedangkan Presiden Jokowi ada di Canberra. Saya tidak pernah klaim bertemu dengan Presiden Jokowi," ujar Veronica

Namun, Mahfud menegaskan, tidak ada Veronica  Koman yang datang dan menyerahkan data korban tewas dan tahanan politik Papua saat kunjungan Jokowi ke Canberra, Australia. "Jadi yang sampah itu adalah info atau berita bahwa Veronika menyerahkan surat kepada Presiden. Saya saksi, tak ada Veronika Komang di situ. Coba lihat lagi di video, apa yang saya katakan," demikian klarifikasi Menko Mahfud MD. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES