Kopi TIMES

Wajah Baru Kampus Indonesia

Jumat, 14 Februari 2020 - 16:27 | 165.71k
Amiruddin, kuliah semester 2 jurusan ilmu politik Univ. Muhammadiyah Jakarta.
Amiruddin, kuliah semester 2 jurusan ilmu politik Univ. Muhammadiyah Jakarta.

TIMESINDONESIA, JAKARTAPENDIDIKAN sudah seharusnya dimiliki oleh anak-anak muda setinggi-tingginya, Karena manusia memang hakikatnyanya adalah mempunyai ilmu pengetahuan untuk memaknai alur kehidupan yang berkelanjutan.

Maka, demikian pendidikan adalah tempat dimana manusia menjadikan Barometer hidupnya berguna ber-etika dan juga penuh tanggung jawab akan masa hidupnya yang panjang, Pemuda adalah harapan untuk menjadi generasi handal yang cukup berpeluang besar untuk memberikan kontribusi yang begitu banyak kepada bangsa ini. Masa sekarang adalah di mana lulusan sekolah menengah atas akan berbondong-bondong mencari tempat dimana menata kehidupan yang selanjutnya.

tentunya di dalam pendidikan ada banyak hal yang harus kita ketahui bersama untuk kita hidup di dunia pendidikan kampus yang di dalamnya terdapat prospek kerja, kerja otak, dan kerja menjadi seorang organisatoris, demikian kita perlu dimaknai bersama ada kehidupan di dalam kampus, tentunya kita tahu di dalam kampus, ada juga kehidupan diluar kampus, tentunya kehidupan itu berada dalam naungan sebuah organisasi.

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, pernah berpesan untuk bagaimana kita hidup sebagai mahasiswa adalah aktif, artinya berperan dan tidak pernah pasif dalam dua kehidupan yang terjadi di lingkungan kampus. di samping menjadi organisatoris sejati dilapangan, juga harus aktif dengan IPK yang harus tinggi. Meskipun menata masa depan tidak semuanya dinilai dan diukur oleh nilai IPK yang tinggi, tetapi Bagaimana kita tahu dan berpengalaman akan lapangan yang akan kita tempati setelah lulus nanti.

cuman di sana kita tidak boleh pasif juga akan nilai IPK, di dalam kelas kita juga harus aktif berorientasi menyampaikan pendapat, mengerjakan tugas, membuat proposal dan makalah yang sudah menjadi makanan dan tugas mahasiswa itu sendiri. jika keduanya dijadikan sebuah dikotomi di dalam kampus maka budaya kampus tidak akan masuk pada jiwa kita secara sepenuhnya.

Maka, demikian sudah seharusnya sebagai mahasiswa nantinya kita bersama menjadikan sebuah kehidupan yang tadi. menjadi sebuah alat representasi bagi kita bersama untuk menjadi mahasiswa yang aktif di antara keduanya.

Setelah itu, ada tatanan baru yang harus kita pelajari didunia kampus, untuk dipandang perlu membawa budaya kampus yang berarti. ilmu berpendidikan dan beradab itu masuk pada rongga-rongga yang sebelumnya tidak ada dalam kehidupan sebelumnya.

Yang sebelumnya tidak ada di Sekolah Menengah Atas. sebelum masuk kampus etika kampus begitu sangat penting untuk mahasiswa menyikapi berbagai persoalan dalam kehidupan, memfilter berita-berita yang kurang baik didengar, menyebarkan manfaat kepada lingkungan sekitar, kepada orang-orang yang ada disamping kita, diajak untuk menjadi orang yang berarti dan bisa memaknai kehidupan itu sendiri.

Tak bisa kita pungkiri bersama bahwa orang-orang yang hebat di negara Indonesia adalah mereka yang pernah menjadi mahasiswa, mereka sadar bahwa negara sangat membutuhkan peran mereka untuk menjadikan negara ini diperhitungkan oleh negara lain, dan bisa bersaing hingga akhirnya bisa memaknai, memperkayabnegara ini dengan apa yang dimiliki oleh bangsa ini, tangan Pemuda kontribusi pemuda, adalah harapan besar orang-orang di birokrasi.

Tentunya kita mempunyai potensi masing-masing secara individual. maka, ada banyak lembaga negara yang membutuhkan kita di bidangnya untuk fokus menjadikan lembaga tersebut terus menerus sebagai sebuah lembaga dan aset negara yang berkemajuan, dengan dipegang oleh generasi penerus pemuda yang memiliki sebuah ide kreatif, sebuah inovasi yang tinggi, dan mempunyai progresif,

tidak pernah ada kata pesimis dalam hidupnya, dalam jiwanya terus dan terus timbul dan menuai kata optimis untuk Bagaimana melahirkan lembaga itu sendiri umumnya bangsa Indonesia yang berkemajuan, memberikan kesejahteraan kepada semua elemen kehidupan bangsa terutama masyarakat masyarakat bawah.

Oleh karena itu sendiri maka, peran pemerintah khususnya pemerintah di bidang pendidikan dan kebudayaan memberikan kepedulian yang besar. untuk pendidikan di Indonesia memiliki kualitas yang sangat bagus, yang bisa bersaing dengan negara-negara yang sudah memiliki pendidikan yang begitu maju dan tidak bisa diragukan lagi, bahwa alumni dari mereka sudah bisa bersaing pada dunia internasional, maka disitu Indonesia membutuhkan sebuah peran pemerintah dalam biaya pendidikan misalnya. SPP yang tinggi, pembayaran sekolah yang tinggi. itu menjadi kendala besar bagi masyarakat menengah ke bawah maka, disitu tugas pemerintah dibidang ekonomi negara untuk memberikan subsidi yang besar kepada orang-orang yang memang memiliki potensi untuk menjadikan negara ini negara maju.

Maka pesan saya: selaku calon mahasiswa di salah satu Universitas di Jakarta, menyampaikan kepada semua kalangan untuk kita membuat sebuah gerakan gotong royong, pada intinya sebagai modal demokrasi di negara ini untuk menjadikan sekolah menjadikan Universitas sebagai tempat dimana bisa memberikan investasi besar untuk indonesia.

***

*)Oleh: Amiruddin, kuliah semester 2 jurusan ilmu politik Univ. Muhammadiyah Jakarta.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES