Peristiwa Daerah

Siswa Tenggelam di Kali Pucang, Bambang Haryo: Rambu Peringatan Harus Ditingkatkan

Kamis, 13 Februari 2020 - 20:36 | 24.92k
Calon Bupati Sidoarjo, Ir H Bambang Haryo menilai rambu-rambu pencegahan bencana harus ditingkatkan disepanjang sungai di kawasan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.(FOTO: deliknews)
Calon Bupati Sidoarjo, Ir H Bambang Haryo menilai rambu-rambu pencegahan bencana harus ditingkatkan disepanjang sungai di kawasan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.(FOTO: deliknews)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Calon Bupati Sidoarjo, Ir H Bambang Haryo mengatakan rambu pencegahan bencana harus ditingkatkan di sepanjang sungai di kawasan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Menyusul peristiwa tiga siswa tenggelam di Kali Pucang.

Hal ini disampaikan Bambang Haryo, yang mengaku turut prihatin dan ikut berduka atas musibah tenggelamnya tiga siswa tersebut, Rabu (12/2/2020) sore.

"Saya turut prihatin, dan ikut berbelasungkawa atas musibah tersebut, dan semoga ini tidak terjadi lagi di Sidoarjo," kata Bambang Haryo, Kamis (13/2/2020).

Bambang Haryo, mengatakan musibah yang terjadi ini merupakan pelajaran, bahwa pengawasan terhadap masyarakat yang ingin memanfaatkan sungai untuk kegiatan atau aktivitas di sungai masih kurang.

Menurutnya, perlu adanya peningkatan pengawasan dengan adanya tanda atau rambu-rambu sebagai informasi pencegahan.

"Anggaran kebencanaan akibat alam atau non-alam ini perlu dicukupkan dan tentu kita mengharapkan instansi terkait, bisa memberikan rambu-rambu informasi yang jelas kepada masyarakat bahwa sungai tersebut dalam keadaan bahaya, sehingga ada pelarangan," katanya.

Ia mengatakan informasi mengenai potensi bencana harus diinformasikan kepada publik secara terus menerus, seperti yang tertuang dalam UU No 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, juga informasi tertulis yang disediakan kepada penduduk di bantaran sungai.

Selanjutnya, kata Politisi Partai Gerindra ini, disamping sosialisasi mitigasi bencana, penyelamatan dan perlindungan juga perlu disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.

"Masyarakat di sekitar bantaran sungai, itu harus ada pelatihan pendidikan penanggulangan bencana untuk penyelamatan, dan tugas tersebut diberikan kepada warga yang memiliki kecakapan," kata BHS

Bambang mengatakan pendidikan dan pelatihan penyelamatan ini, juga harus dimasukkan dalam anggaran BPBD, anggaran ini untuk melatih masyarakat di sekitar bantaran sungai. Karena, sungai dan kanal yang ada di wilayah Sidoarjo jumlahnya ratusan, bahkan ribuan, jadi bisa diantisipasi dengan cara itu tadi.

Bambang juga menyampaikan pengawasan orang tua atau wali murid, maupun guru juga penting dilakukan,terhadap anak murid, jadi para pelajar ini harus terpantau dari sekolah sampai ke rumah. l.

Sebelumnya diinformasikan, tiga siswa yakni Aan Nuch Hasan (13) siswa SMP N 5 asal Desa Pagerwojo, Buduran, Sidoarjo Moch Rully Kurniawan (13), siswa SMP N 5 Sidoarjo tinggal di Jalan Kartini, Kelurahan Sidokumpul, Sidoarjo dan Dafaldi (13) siswa SMP N 5  tinggal di Jalan Kartini tenggelam di Kali Pucang saat berenang di sungai tersebut.

Ketiganya, tak bisa menahan derasnya arus hingga terseret. Hingga berita ini ditulis, 2 siswa telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara 1 siswa masih dinyatakan hilang.

Petugas gabungan dari BPBD sampai saat ini masih terus melakukan pencarian di kawasan Kali Pucang. Bambang Haryo Soekartono berharap pihak BNPB dan BPBD untuk segera melakukan pencarian korban dengan kekuatan maksimal.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES