Politik

Silvanus Alvin: Pasca Amien Rais Runtuh, PAN akan Setia pada Jokowi 

Kamis, 13 Februari 2020 - 17:55 | 46.60k
Pengamat politik Universitas Bunda Mulia (UBM) Silvanus Alvin. (foto: Silvanus for TIMES Indonesia)
Pengamat politik Universitas Bunda Mulia (UBM) Silvanus Alvin. (foto: Silvanus for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat politik Universitas Bunda Mulia (UBM) Silvanus Alvin menilai, terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) dan penunjukkan Hatta Rajasa sebagai ketua dewan pertimbangan PAN, menjadi tanda lunturnya pengaruh Amien Rais terhadap partai berlambang matahari itu. Dan PAN diprediksi akan setia kepada pemerintahan Presiden Jokowi dibanding dengan sebelumnya.

Menurut Silvanus Alvin, sudah bukan rahasia umum kalau Amien Rais selama ini tidak suka dengan Presiden Jokowi. Kata dia, apapun yang dilakukan Jokowi dan jajaran pemerintahanya selama ini, maka seakan-akan Amien Rais sudah punya antitesisnya. 

"Zulhas saya rasa akan melakukan konsolidasi internal dulu akibat adanya kericuhan pasca pemilihan ketum, barulah menegaskan kembali koalisinya terhadap Jokowi," ujar Silvanus Alvin kepada TIMES Indonesia di Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Kemudian, Silvanus Alvin menambahkan, bahwa apabila PAN nanti sudah menegaskan siap membantu pemerintah, maka mereka dinilai pasti mengincar imbalan. Tentu incarannya adalah kursi menteri. Menurutnya, PAN membutuhkan posisi Menteri untuk mengamankan posisi mereka. 

"Sebab, santer atau tidak, berembus wacana Jokowi untuk melakukan reshuffle menteri. Nah, di sinilah PAN berusaha masuk untuk mendapatkan kursi menteri. Mengamankan kursi menteri itu penting untuk menambah modal elektoral. Menjadi menteri memberikan dampak positif bagi nama baik partai," imbuhnya.

Namun, meskipun demikian kata Alvin, jika berangkat dari pengalaman yang sudah terjadi sebelumnya, PAN tidak akan full 100 persen loyal terhadap koalisi dengan pemerintah. 

"Menjelang pilpres 2024, maka akan terlihat jelas preferensi politik PAN. Bisa saja secara tiba-tiba PAN berubah sikap. Kita tahu usai Pilpres 2014, PAN masuk dalam koalisi pemerintah. Namun, pada Pilpres 2019, PAN kembali mengambil arah oposisi. Jadi potensi kejadian yang sama besar sekali akan terulang. PAN seakan terkesan menunggangi Jokowi untuk modal positif elektoral semata," ujar Silvanus Alvin, pengamat politik Universitas Bunda Mulia (UBM).(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES