Peristiwa Daerah

Kunjungi BLK Tuban, Setiajit Upayakan Warga Lokal Masuk Industrialisasi Migas

Kamis, 13 Februari 2020 - 17:17 | 110.99k
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, Setiajit saat berkunjung ke UPT BLK Tuban, Kamis (13/02/2020). (Foto: Achmad Choirudin/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, Setiajit saat berkunjung ke UPT BLK Tuban, Kamis (13/02/2020). (Foto: Achmad Choirudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TUBAN – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pemerintah Provinsi Jawa Timur, Setiajit mengunjungi UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Tuban, Kamis, (13/02/2020). Kunjungan Setiajit tersebut disambut langsung oleh kepala UPT BLKI Tuban, Siswanto beserta jajaran.

Kunjungan Setiajit yang juga Bakal Calon Bupati (Bacabup) Tuban di Pilkada 2020, adalah untuk memastikan agar kehadiran industri besar di bidang minyak dan gas (Migas), seperti kilang GRR yang masuk di Kabupaten Tuban membawa dampak positif bagi warga sekitar.

Menurutnya, masuknya proyek Kilang Tuban hasil kerjasama Pertamina dan Rosneft yang membawa investasi dana Rp 225 triliun sampai Rp 300 triliun, harus memberikan kesejahteraan masyarakat.

Setiajid-a.jpg

"Setelah proyek masuk Tuban. Saya tidak ingin warga Tuban hanya menjadi penonton. Saya ingin warga Tuban siap menyambut industrialisasi," kata Setiajit.

Setiajit mengatakan, sebagai Koordinator Satgas Percepatan Kesempatan Berusaha Bidang Infrastruktur di Jawa Timur, dia punya tanggungjawab untuk membuka kesempatan berusaha di semua lini, termasuk masuknya investor di bidang migas.

Selain pendidikan formal, pejabat asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban ini mendorong pendidikan informal juga berperan. "Semua warga yang punya potensi dibekali ketrampilan untuk menunjang industrialisasi sesuai kemampuan masing-masing," sambungnya.

Setiajit mengakui jika belum ada program untuk menyiapkan keterampilan warga yang sesuai kebutuhan proyek kilang. Untuk itu, mulai saat ini harus disiapkan programnya. Begitu juga kalau sarana dan prasarananya belum memadai.

Setiajid-b.jpg

Dalam kunjungannya itu, Setiajit juga menyampaikan jika BLK Tuban akan menerima bantuan dana sebesar Rp 100,9 Miliar dari APBN.

"Dana bantuan dari APBN ini dipergunakan untuk pengembangan BLK Tuban. Seperti  penambahan alat, membangun asrama, gedung Workshop dan sarana prasarana pendukung lainnya," paparnya.

Bantuan dana tersebut sebagai salah satu upaya untuk mendukung agar BLK Tuban bisa menghasilkan tenaga kerja lokal yang nantinya bisa dipekerjakan di kilang Tuban.

Setiajit mengatakan, untuk tahap pembangunan kilang dibutuhkan tenaga kerja 15 ribu sampai 20 ribu orang dengan jangka waktu sekitar 4 tahun. Sementara saat sudah produksi diperkirakan bakal membutuhkan tenaga kerja sekitar 3 ribu orang.

"Tenaga kerja dalam pembangunan atau operasional kilang harus diutamakan warga Tuban. Sebab itu saat ini kita mulai siapakan SDM melalui pelatihan keterampilan," tegasnya.

Sementara Kepala UPT BLK Tuban Siswanto membenarkan bakal menerima bantuan revitalisasi BLK yang dia pimpin.

Berbagai keterampilan sudah dilakukan untuk membekali skill warga. Di antaranya adalah welding, plumping atau pemipaan dan sebagainya. Juga overhead dan pengelasan di bawah laut.

Ditambahkan, BLK saat ini sudah menghasilkan 271 orang tenaga terampil pada tahun 2019 yang langsung diterima kerja di Pertamina. Di antaranya adalah satpam 31, HSE K3 sebanyak 10 orang dan sisanya  K3 dasar.

"Kita punya program ketrampilan dan segera dilengkapi sarana dan prasarana sesuai kebutuhan untuk proyek kilang Tuban," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Tuban

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES